Di suatu pohon yang
rindang, hiduplah beberapa keluarga kupu-kupu. Mereka hidup rukun, dan saling
tolong menolong. Ketika ada keluarga kupu-kupu yang baru membuat rumah, maka kupu-kupu
yang lain pun akan dengan senang hati membantu membangun rumah untuk keluarga
tersebut.
Kamis pagi, terdengar teriakan
Lanina, seekor kupu-kupu kecil yang manja.
“Ibu...........aku ingin
roti dan madu sekarang.”
“Lanina, kamu kan bisa
ambil sendiri. Ibu sedang membereskan tempat tidurmu.” Jawab Ibu Lanina.
Lanina memang anak
tunggal. Dia sangat manja. Pekerjaannya di rumah hanya bermain dan menonton TV.
Ibu dengan sabar merawat Lanina. Apapun yang ia inginkan selalu dikabulkan. Ibu
Lanina memang ibu kupu-kupu yang paling sabar di dunia. Hingga suatu hari, ibu
merasa kalau Lanina sudah sangat keterlaluan. Selama ini ibu menuruti semua
keinginan Lanina karena ibu tidak ingin Lanina merasa sedih. Akhirnya ibu pun memutuskan
untuk pergi dari rumah dan meninggalkan surat untuk Lanina yang berisi kalau
ibunya akan pergi ke kota untuk menyusul ayahnya. Ibunya berharap Lanina bisa
menjaga dirinya sendiri selama ibu pergi.
Setelah membaca surat
dari ibunya, Lanina segera keluar rumah dan terbang mengelilingi rumahnya untuk
memastikan bahwa ibunya hanya bercanda. Lanina berteriak memanggil-manggil
ibunya, “Ibu.....Ibu.....Ibu tidak pergi kan? Ibu cuma main petak umpet dengan
Nina kan?”
Setelah lelah
berkeliling, Lanina pun kelelahan dan duduk di depan rumahnya. Ia mulai
menyadari bahwa ibunya pergi mungkin karena sifatnya selama ini yang begitu
manja. Tanpa disadarinya, ternyata Ibu Lanina masih berada di sekitar rumah
Lanina. Ibunya bersembunyi di antara daun-daun yang tak jauh dari rumah Lanina.
Sebenarnya Ibu Lanina tidak tega meninggalkan Lanina sendirian di rumah. Tapi
ini semua demi Lanina. Agar ia bisa menjadi anak yang mandiri dan tidak manja
terus kepada ibunya. Dan akhirnya Ibu Lanina meminta tolong kepada tetangganya
untuk memberikan ijin untuk menumpang tidur selama tiga hari sambil mengawasi
anaknya.
Selama ditinggal ibunya,
Lanina menjadi anak yang rajin. Ia bangun tidur sendiri, merapikan tempat tidur
sendiri, membuat sarapan sendiri, sampai mengepel lantai rumahnya sendiri. Kini
Lanina memang sudah berubah. Lanina tidak lagi menjadi anak yang manja dan
malas untuk membantu ibunya. Lanina yang sekarang adalah Lanina yang pantas
untuk ditiru. Dia rajin dan mandiri.
Ibu Lanina merasa bahwa
ia harus segera pulang menemui Lanina. Karena selama ia meninggalkan Lanina,
Lanina sudah mulai berubah. Mengetahui ibunya pulang Lanina dengan segera
memeluk ibunya erat-erat.
“Bu, jangan tinggalkan
Lanina lagi ya? Lanina janji tidak akan manja lagi.” Rintih Lanina.
“Iyaa.... ibu janji, ibu
tidak akan meninggalkan Lanina lagi.” Kata Ibu Lanina sambil tersenyum lega.
Semenjak kejadian itu,
Lanina telah menunjukkan kepada ibunya bahwa ia bukan lah Lanina si kupu-kupu
manja. Dan kini ia tumbuh besar dengan sayap yang begitu cantik serta bahagia
bersama keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar