Lengkap dengan dot, Rena menyusup
masuk ke kamarku. Dia naik ke ranjang dan berusaha ikut nimbrung dalam
obrolanku bersama ibu. Tapi sayangnya, aku dan ibu keburu sadar kalau dia masih
memakai pampers. Seketika itu ibu langsung berteriak, “Hi, Rena jorok!
Pampersnya masih dipakai.”
Menyadari ibu yang kesal dengan
kejorokannya, Rena minta dimandikan oleh ibu. Selesai membuka baju, Rena
langsung berlari ke kamar mandi yang kemudian diikuti oleh ibu. Aku yang saat
itu sedang menyapu halaman tiba-tiba mendengar bapak berteriak, “Ka, obat bapak
mana?”
“Nggak tahu, Pak. Tadi yang di
situ Rena kok.” jawabku.
Dari belakang ibu bertanya, “Ada
apa? Kok ribut-ribut?”
“Buk, coba tanya Rena, obatku
ditaruh di mana? Buru-buru berangkat ini! Sudah ditunggu orang.” jawab bapak.
Ibu pun kembali ke kamar mandi dan
siap mengintrogasi si Rena. “Na, obatnya Mbah Upang (panggilan untuk bapak)
ditaruh di mana?”
Mendengar pertanyaan ibu, Rena
hanya nyengir.
“Hehehe....wi lho....wi lho.....tak umpetke ning... ning.... ning ndi wi lho ....
ning mejo wi tho......” (tak sembunyikan di meja.....)
Ibu pun kembali ke depan membantu
bapak mencari obatnya. Tapi tidak ketemu juga. Dengan rasa jengkel, akhirnya
ibu kembali ke belakang lagi dan bertanya pada Rena.
“Nggak ada nok dik.....????”
“Mosoookkkk???” jawab Rena dengan logat khasnya.
Dengan tampang tidak bersalah akhirnya
dia pun keluar dari bak mandi dan berlari keluar tanpa memakai handuk. Dia
memasang wajah tak bersalahnya. Aku yang melihat hanya menahan ketawa.
Sesampainya di meja yang dimaksud,
Rena tiba-tiba langsung ndlosor seperti
tentara yang sedang tiarap. Aku, ibu dan bapak hanya memperhatikan yang
dilakukan keponakanku ini. Agak lama tangannya meraba-raba.
“Iki, obate Mbah Upang.”
“Kalau itu bukan di meja tapi di bawah
meja.” kata bapak yang jadi korban keusilan Rena langsung angkat bicara.
“Yo ning mejo wii....” Rena masih melakukan pembelaan.
Aku
dan ibu hanya tertawa. Dasar anak kecil.
Hehehe... Lucu..
BalasHapusTerimakasih mas :)
BalasHapus