Rena melewati kamarku.
“Hai....” sapaku.
Dia hanya menatapku sejenak dan
berlalu ke belakang.
“Mau ngapain dek?” teriak ibu
padanya.
“Mau cuci tangan.” jawab Rena
dengan cengkok suara kekanak-kanakkan.
Ku dengar suara air gemericik di
kamar mandi. Berarti Rena memang benar-benar cuci tangan, batinku. Aku pun
melanjutkan kegiatanku berjibaku di depan netbook. Selang beberapa detik, ku
dengar langkah kaki mendekat.
“Kau bidadari, jatuh dari surga,
di hadapanku....eeeeee ya!” Rena bernyanyi dan melewati kamarku sambil
mengibaskan rambut kriwilnya.
“Oh....tidak!” teriakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar