Anda pasti tahu, bahwa manusia
adalah sebaik-baiknya makhluk Allah. Manusia diciptakan lengkap dengan akal dan
nafsu. Sedangkan makhluk lain? Tak sesempurna manusia. Tapi adakalanya pelajaran
penting justru datang dari makhluk lain
meskipun mereka tak berakal ataupun bernafsu.
induk ayam menjaga anaknya yang sudah mati |
Saya ambil foto ini di depan
rumah pada Selasa, 16 Juli 2013 pukul 15:18 WIB. Begitu cintanya sang induk
sampai-sampai menunggu anaknya yang sudah mati karena terlindas sepeda si mbah
(nggak sengaja). Ini adalah hewan, betapa dahsyat Allah menciptakan segala sesuatu
di dunia ini untuk mengingatkan kita.
Bagaimana untuk manusia
sendiri? Setiakah wahai induk-induk manusia, ibu dari anak-anak manusia?
Setia, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) berartikan patuh, taat, dan berpegang teguh. Setia ibu lebih
dari segalanya, melebihi artian pada sebuah kamus. Setia untuk memilih hamil,
mengandung, melahirkan, sampai menemani untuk mengurus cucunya nanti. Namun apakah
semuanya?
Irfan dan ibu
Apakah kenal Irfan peserta Hafidz
Indonesia? Saya hanya mengetahuinya sekilas. Dia adalah salah satu kontestan Hafidz
Indonesia tapi saya kurang paham kontestan pada minggu yang ke berapa. Yang saya
tahu, dia adalah hafidz yang tak beribu. Tidak meninggal, melainkan sejak kecil
dia ditinggalkan ibunya dan kini dibesarkan di sebuah pondok pesantren. Tapi
tak tahu juga sekarang bagaimana keadaannya.
Ini penampilan Irfan ketika di
Dahsyat
Kelu rasanya, ketika semua
kontestan ditemani dan dibanggakan oleh banyak keluarganya, Irfan tak begitu. Bahkan
ia tak mengenal siapa ibunya. Ya Allah, kuatkah saya jika berada di posisi
Irfan?
Ini adalah kali pertama saya
menangis lebay ketika menonton Hafidz Indonesia saat detik-detik eliminasi. Betapa tidak,
bocah semacam Irfan ini mampu berdiri setegak itu tanpa belaian ibunya.
Mampukah saya? Astagfirullah... Apakah Anda juga akan sekuat Irfan? Melihat ibu
sakit saja rasanya ingin menangis memohon sama Allah semoga sakitnya ibu segera
diangkat, kalaupun bisa saya bersedia menggantikan posisi ibu. Irfan, walaupun
tidak menjadi juara Hafidz Indonesia, saya rasa Irfan sudah banyak
menginspirasi banyak orang.
Banyak sekali dukungan dari pemirsa
Hafidz Indonesia untuk Irfan, baik di Twitter maupun di Facebook. Hal itu menunjukkan bahwa Irfan memang anak yang hebat.
Dukungan untuk Irfan di twitter |
Rena dan ibu
Beda cerita dengan yang satu
ini. Rena Aulia Saputri, dia adalah keponakan saya. Rena memang tak semalang
Irfan, tapi semenjak dia mulai belajar berjalan dia ditinggal ibunya untuk
mengadu nasib di negeri orang. Dibesarkanlah dia oleh tangan orang banyak,
termasuk keluarga saya.
Kini usianya hampir 4 tahun,
dan apa yang terjadi ketika ibunya pulang? Dia begitu asing pada ibunya. Tak mau
disentuh, tak mau bermain bersama, apalagi tidur bersama. Yang dia mau hanya
uangnya. Wajarkah ini? Apakah semua anak korban ibu yang jadi TKI seperti Rena?
Rena awal masuk TK Kecil |
Rena, semoga dengan
bertambahnya usiamu nanti kamu bisa berubah. Kasihan ibumu. Senaif-naifnya, se-childish-nya ibumu, dia tetap perempuan
yang melahirkanmu.
Usut punya usut ternyata anak
tetangga dulunya juga punya konflik yang sama dengan sang buah hati. Karena ditinggal
selama bertahun-tahun, ketika ibunya pulang sikapnya sama persis seperti Rena. Tapi
kini sudah kembali layaknya hubungan anak dan ibu. Semoga itu juga akan berlaku
untuk Rena. Aamiin.
Saya selaku perempuan, bakal
jadi ibu juga, tidak banyak yang bisa saya katakan. Yang saya tahu dari ibu
saya selama mengasuh saya 21 tahun ini
bahwa menjadi ibu tak mudah. Dan yang menjadi catatan penting ibu untuk saya
adalah “jadilah perempuan yang tidak boros”, hem...ya saya memang boros. Ini pasti
berkaitan dengan finansial. Ah~ perempuan selalu berurusan dengan duit.
Dan di akhir postingan ini saya
berdoaa untuk Irfan, semoga segera bertemu dengan ibunya. Untuk Rena? Peluklah ibumu
dik... Untuk semua perempuan di dunia, mari belajar setia!
pesan terakhirnya mantaap "Jadilah perempuan yg tidak boros." Aamiin.. semoga bisa mengamalkan :-)
BalasHapusSaya aamiinkan juga Mbak, semoga kami perempuan yang tidak boros :)
HapusSubhanallah.
BalasHapuspostingan yang menyentuh. terima kasih ilmunya
Sama-sama semoga bermanfaat^^
Hapuskadang anak bertingkah seperti itu karena merasa dia seharusnya layak mendapatkan kasih sayang dari ibunya....
BalasHapusitu hanya sesaat karena dia juga bakal mengerti mengapa ibunya melakukannya.... (kalau dia mengerti, tergantung bagaimana dididiknya)
Semoga ya, kasihan banget soalnya.
HapusAamiin.
setiap makluh hidup itu semua jadi pelajaran dan pengalaman untuk manusia ya mbak, oya blognya saya follow ya
BalasHapusEh iya mbak makasoh sudah difollow :)
HapusPasti itu mbak, entah itu secara langsung ataupun tidak.
aku ngerti perasaan Rena, aku pun yang sudah berumur gini juga masih belum bisa memaafkan orang yang darahny amengalir di dalam tubuhku. mungkin ini dendam, tapi sebenarnya aku tak ingin meneruskannya, hanya saja, cukup sulit.
BalasHapusNyesek banget ya Mbak :(
HapusAku nggak bisa berkata apa-apa karena aku tidak merasakannya.
Tapi mbak ayu sangat tegar, ya sangat tegar.
Wowww... aku pengin komentarin blognya dulu. Waah selamat yaa
BalasHapusBagaimana mbak?
HapusPunyamu kan jos markojos.
Ini font-nya masih acakadul.
memang hubungan batin itu mengikat secara lahiriah. Tidak bisa dipungkiri anak sekecil itu pun juga peka perasaannya. Mungkin dalam hati kecilnya bener2 tersiksa tidak bisa memeluk sosok bunda tercinta. Kehilangan kehangatan dan kasih sayang. Lewat terapi dan kebaikkan hati Allah semoga bisa mengembalikan separuh waktu yang terbuang begitu saja. Slm utk Rena, kponakannya ya non :)
BalasHapusYa Mbak, ini anak malah nempel sama keluarga saya.
Hapussaya lihatnya malah nggak tega, tapi ibunya juga agak kaku, kurang ngembok-i kalau menurut saya.
aku yakin di suatu waktu Rena akan merindukan peluk cium ibunya, asalkan ibunya juga punya kerinduan yg sama
BalasHapusaku loh mbak pernah ninggalin anakku pas dia blm 1 tahun usianya utk dinas luar 10 hari aja, begitu pulang anakku bingung liat diriku. pengin nangis rasanya. apa lagi ibunda Rena, pasti menangis darah di batin meskipun sikapnya kaku. semoga semua lekas membaik.
Mak gregel Mbak atiku baca komentar Mbak Uniek.
HapusIbunya memang tampak gak peduli.
Pernah pulang sekolah mbak pas sampe gang dia minta ibunya lewat jalan yang biasanya dilalui yang Rena lewat jalan kampung gitu.
Aku sampe heran.
Aamiin mbak, semoga. Terimakasih doa Mbak Uniek.
ih terharu aku liat induk ayam nya, pasti dalam hati nya menangis ya ...
BalasHapusAndaikan induk ayam itu bisa menangis, pasti sudah menangis mbak.
Hapusmengharukan. my mom is everything :') mampir jg ke blog ku mbak :) http://kocakkacau.blogspot.com/2013/08/salahkan-jakunku-yang-kesasar-di-telinga.html
BalasHapusHoaamm....Terimakasih :)
HapusSiap lagsung meluncur!