Ini (5 Juli 2014) adalah kali kedua saya jualan aksesoris di pasar. Sudah baca cerita hari pertama saya jualan?
Masih dengan semangat yang menggebu saya berangkat pukul 06.00 WIB. Tak lupa berpamitan dengan ibu mohon doa agar jualannya laris. Tak berbeda dengan jualan di hari pertama. Banyak sekali pengunjung pasar yang menggelengkan kepala ke arah saya, “Bros, Mbak. Jepit rambut, apa pensilnya ini, Dik.”
Sebagai penjual saya selalu introspeksi diri. Jangan-jangan apa yang saya jual kurang menarik. Kemahalan? Atau kurang macam-macam jenisnya ya? Kok tidak ada yang mampir.
Padahal pukul 09.00 WIB nanti saya ada kumpulan di balai desa acara sosialisasi PAMSIMAS untuk desa saya. Ya sudah nggak terlalu berharap bakal laku banyak jualan saya. Tapi tetap dong, sholawat nariyah saya dengungkan. Doa wajib itu.
Satu jam tak ada satu pun pembeli yang mampir. Tepat setengah jam sebelum saya pulang, ada satu pembeli. Alhamdulillah, beli 10 biji tapi kan mau dijual lagi, jadi ya uangnya tak seberapa. Sampai akhirnya saya pun memutuskan untuk pulang karena sudah pukul 09.00 WIB dan saya pulang dengan membawa uang Rp 24.000. Alhamduillah....
Kalau di rumah juga nggak ada yang ngasih uang segitu.
sukses terus ya mbak ika :)
BalasHapusTerima kasih Mbak untuk semangatnya :D
Hapus