Sudah hampir 2 bulan ini saya menjadi guru privat Cantik. Saya hanya bisa berkata, Cantik itu benar-benar beda dengan Nicho. Nicho kalem, pendiam, dan sangat cerdas itu mudah saya taklukkan, lah Cantik?
Cantik saat ini duduk di kelas 3 SD. Anaknya sangat aktif, baik secara tindakan maupun ucapan. Dan satu yang membuat saya surprise sekali, dia bercita-cita ingin menjadi artis. Sungguh sangat berbeda dengan Nicho yang bercita-cita ingin menjadi Romo.
Kalau dilihat dari tingkat kognitifnya, Nicho lebih dibandingkan adiknya ini. Tapi Cantik tak kalah memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Nicho, yaitu kemampuan verbalnya sangat bagus. Cantik sangat kritis, Nicho? Mungkin kritis tapi tak pernah ditampakkan.
Tahukah Anda sampai sekarang Cantik sering bertanya kepada saya, “Mbak Ika, kenapa sih kok diberi nama kangkung? Kenapa diberi nama meja? Kenapa diberi nama pulpen?.......” masih banyak lagi pertanyaan dia yang awalnya membuat saya gelagapan untuk menjawabnya. Tapi sekarang sih saya sudah terbiasa. Bahkan kalau dia keseringan bertanya, saya jawab, “Wah Mbak Ika belum tahu jawabannya. Buat PR Mbak Ika ya?” Atau “Wah, kita tanya Tuhan, yuk!”
Saya tidak bisa menyalahkan keingintahuannya, karena itu adalah hal yang wajar bahkan menjadi suatu kelebihan yang dimilikinya. Hanya saja saya sering memutar otak, jawab apa ya biar ini anak nggak penasaran? Sampai suatu hari ketika saya mati kutu atas pertanyaan dia, dia malah cerita.
“Dulu pas kelas dua, aku pernah tanya sama bu guru.” kata Cantik.
“Tanya apa sayang?”
“Kan ...kan pas itu bu guru sedang nerangin tentang rumput. Terus aku tanya. Bu, kenapa kok diberi nama rumput?”
“Terus bu guru jawab apa?”
Cantik malah tertawa.
“Loh, kok malah ketawa?”
“Bu guru jawab gini, namanya ya rumput masak namanya Cantik???”
Kami berdua tertawa.
“Terus dek Cantik bagaimana?”
“Ya, aku diam saja. Habis itu nggak tanya-tanya lagi.”
Namanya juga anak-anak ya? Tingkah polahnya bermacam-macam. Tak bisa ditebak. Seperti sore tadi, Cantik agak males belajar. Saya menyadari betul karena tak seperti biasa. Ketika saya tanya, dia menjawab, “Lauknya nggak enak. Aku nggak suka.”
Oalah....anak-anak. Mau diapakan itulah uniknya anak-anak. Satu sama lainnya berbeda. Kalau Nicho sangat bijak, kalem, dan diam-diam menghanyutkan, adiknya, Cantik, wow banget pokoknya. PR besar saya nih, bagaimana caranya menaklukkan nih anak.
seru ya ngajar anak SD, bangettttttttt hehe..enjoy mbk ika^^
BalasHapusIya Mbak, alhamdulillah ya bisa ngajar mereka. Hihihi unyu-unyu.
HapusNamanya juga anak-anak Bu.
BalasHapusCucu saya Bella kalau minta coklat di bilang nggak ada dia pasti njawab,"Ada"
Nah loch
Salam hangat dari Surabaya
Hahahahaha anak2 susah dipahami tapi kok ya pasti bikin ketawa.
Hapushihi seru yaaaa...penasaran besok dua anak ku bagaimana uniknya
BalasHapusSiap2 aja mbak bakal terheran2 dengan uniknya anak2
HapusMak Ika bakal awet muda nih. Dikelilingi sama anak-anak yang lucu-lucu. Sipp Semangat Mak : )
BalasHapusAsiikkkk awer muda. Padahal tiap hari marah2. Hahahhaaha.
HapusTerima kasih mak.
Seru yaa..tiap hari ketemu anak2 yg beda2 karakternya.
BalasHapusIiih gemeeezss...
Berarti km orgnya sabar ya? :)
Pura2 sabar mbak, moga lupa kalau lagi pura2 ya.
HapusCantik itu persis banget ama sulungku yg banyak omong dan banyak tanya, seru deh pokoknya hehehe... nak kalau anak keduaku yg cowok, ya sama kayak Nicho tuh, kalem dan cool :)
BalasHapusHahahaha...
HapusYa kalau sama bisa jadi gak akan unik dan seru tiap harinya :)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus