Sudah pernah dengar kata buzzer? Kalau belum saya bagi sesuai apa yang saya alami dan ketahui ya? Menurut saya, buzzer itu adalah seseorang yang menyampaikan pesan sesuai permintaan suatu perusahaan/brand/lembaga tertentu kemudian buzzer itu akan mendapat imbalan. Nah, pertengahan bulan Januari lalu, saya mendapat kesempatan untuk menjadi seorang buzzer dari salah satu brand besar di Indonesia.
Karena ini bukan cuma-cuma, ada beberapa syarat tertentu yang diharapkan oleh brand tersebut dan sebenarnya saya tidak bisa memenuhinya, salah satunya yaitu blog yang berniche. Sedangkan blog saya yang campur aduk. Hehehe... Saya nekat daftar. Eh, ternyata kecantol.
Sumber gambar di SINI |
Hal itu ditandai dari adanya email dari teman blogger senior yang memberitahukan tata caranya jadi buzzer, apa yang harus saya tulis di blog, jumlah kata minimal-maksimal dan kesediaan saya untuk menjalankan tugas tersebut. Saya pun meng-iya-kan. Bismillah.
Oh ya, satu catatan penting yang saya dapatkan saat menjadi buzzer. Untuk menjadi buzzer itu tidak gratis lho. Ada yang harus kita keluarkan untuk sesuatu yang akan kita dapatkan (materi). Kalau input yang kita dapatkan lebih besar kenapa tidak ya???
Lain cerita untuk tulisan yang saya buat. Sehari sebelum deadline saya sudah mengirim tulisan saya ke teman blogger tadi, tapi apa yang terjadi? Tulisan saya tidak sesuai dengan pesanan. Sayangnya lagi, sangat bertolak belakang dengan permintaan brand.
Untung banget, blogger senior yang menghandle saya itu sangat baik hati. Beliau membimbing saya secara panjang lebar lewat inbox FB. Setelah saya edit, saya ajukan lagi tulisan tersebut, ternyata masih kurang sesuai. Akhirnya saya beranikan diri untuk merombak tulisan saya secara habis-habisan.
Alhamdulillah, tulisan saya itu lolos. Ini semua karena dukungan dan pelajaran kilat dari blogger senior yang belum lama saya kenal. Terima kasih Mbak, atas ilmunya. Kilat tapi sangat bermakna bagi saya. Semoga Allah selalu membukakan rejeki Mbak.
Buat teman-teman yang belum pernah jadi buzzer, misal ada kesempatan jangan pernah takut untuk mencoba. Karena dengan mencoba kita bisa sambil belajar. Oya, jangan lupa sering nengokin FB milik Digital Active, di sana sering ada tawaran serupa!
jadi buzzer sih oke2 aja, tapi kalau bisa buzzernya di twitter atau fb aja, jangan merabah ke blog, soalnya banyak blogger yg nggak suka #curhat :)
BalasHapusOh ya??
HapusKenapa tidak suka?
Kalau saya kemarin nulis di blog kemudian di share di twitter.
Hallo salam kenal 😊 sepertinya saya tahu siapa blogger seniornya 😂
BalasHapusYeay! Ketahuan deh ya. Hehehe. Emang baik banget kok ya orangnya.
Hapuswah kalau di forum yang namanya buzzer sosmed suka dibully,, :D apalagi pas pilpres,,
BalasHapuskalau boleh tau mbak buzzer tentang apa?
Buzzer untuk brand kok mbak. Jadi nggak ada bully-an gitu.
HapusPengen nyoba ahh :)
BalasHapusSilakan semoga beruntung ya..
HapusBaru tau nih mbak. Thanks informasinya :))
BalasHapusSip sofia...ayo dicoba.
HapusSelamat ya utk kesempatan jadi buzzer nya. Semoga dapat lagi dan aku juga ditawari kesempatan itu
BalasHapusTerima kasih bunda ade.
HapusAamiin semoga ini langkah awal membuka rezeki yang lainnya.
liat aahh..siapa tau kecantooll hihih
BalasHapusMonggo mbak :)
HapusSaya baru tahu kalau ada buzzer di blog juga, apa sama dengan reviewer yang menulis tentang produk? Salam kenal.
BalasHapusIya hampir sama ngereview kemudian dishare ke twitt.
Hapusmau juga donk mbak jadi buzzer hehehe
BalasHapusKalo buzzer di blog, apa bedanya ama job review ya mbak?
BalasHapusWuhuuuuu~ Seneng banget uda mulai jadi buzzer ya, Mbak :D
BalasHapusBuzzer? Selama gak ada artikel yang menghina sesuatu, lembaga, atau apapun itu, ya boleh-boleh aja. Itu cuma buzzer brand aja, kan?
BalasHapusEh, iyaa. Katanya, sih, banyak yang gak seneng sama yang namanya buzzer. Tapi, gapapa. Sukses sama kegiatan buzzernya, kak. :D
Bisikan aku dong Mbak.. Aku jg mau jadi blogger..
BalasHapusselamat ya mba, semoga bisa kerjasama dengan brand-brand besar
BalasHapus