Assalamualaikum.
Baru berusia 8 bulan tapi sudah ‘ditelantarkan’ oleh ibunya. Salah siapa jika saat ini, setelah dia berusia hampir 6 tahun, dia asing kepada ibunya? Bukan salah siapa-siapa sih, tapi keadaan ekonomi yang mendukung semua ini.
Ibunya adalah seorang TKW (tenaga kerja wanita). Tak sekali dia pergi ke luar negeri, berkali-kali malah. Singapura dan Hongkong adalah negera di mana perempuan yang berusia dua tahun di atas saya itu mengadu nasib. Suaminya yang berprofesi sebagai sopir tronton kurang mencukupi ekonomi keluarganya.
Panggil saja dia, Rena. Adalah gadis kecil yang tumbuh menjadi pribadi sangat manja namun ndolor (dewasa sebelum waktunya). Apalagi kalau bukan karena semenjak kecil dia tak merasakan kasih sayang dari ibunya. Hidup bersama orang lain. Kasih sayang orang lain, seperti nenek, saya-sebagai bude, dan tante, apalah artinya? Miris memang.
Terkadang kasih sayang itu tak bisa diukur dengan materi. Memang, selama ibunya di luar negeri, Rena tak kurang suatu apa. Pengen apa diturutin. Yang penting jangan sampai nangis. Tapi apa yang didapat oleh ibunya setelah dia pulang? Rena yang berusia 2 tahun tak mengenalinya. Asing.
Setiap kali ada kesempatan, ibunya selalu berusaha mendekati Rena. Tetap saja, seperti orang asing. Menyerah atau apa, akhirnya ibunya kembali lagi jadi TKW setelah 5 bulan di rumah. Kali ini ganti negara, Hongkong jadi negara tujuannya.
Di Hongkong 2 tahun. Lagi-lagi semua kebutuhan Rena tercukupi. Saat ibunya pulang? Sama. Masih asing. Bahkan semakin asing. Kalau ada orang lain di rumah selain ibunya, dia pasti memilih dimandikan sama orang lain dibandingkan ibunya. Miris banget.
Sebagai sesama perempuan, saya tahu betul hati ibu Rena pasti sangat teriris. Bertujuan memberikan yang terbaik untuk anak dan keluarganya, akan tetapi dia harus menerima konsekuensi jauh dari anak semata wayangnya. Apa yang bisa dilakukannya?
Dengan tekad bulat, dia memilih untuk tidak kembali lagi ke luar negeri meskipun majikan memintanya kembali. Dia memilih pindah dan menetap di Bogor, bertiga, dia, suami, dan Rena. Dia ingin memberikan cinta seutuhnya pada Rena. Meluluhkan hatinya. Membuang rasa asing dalam hati Rena.
Kini, setelah hampir 1 tahun membentuk cinta dalam hati Rena, mereka kembali lagi ke kampung. Adakah perubahan? Sedikit. Bisa jadi karena Rena mulai terbiasa sehari-hari hanya ada dia dan ibunya. Tak ada orang lain. Ayahnya pun sesekali pulang.
Sayangnya, di saat rasa asing itu mulai sirna, masalah ekonomi mulai menghimpit lagi dan lagi. Bisa ditebak bukan? Ya, akhirnya ibu Rena ingin pergi ke luar negeri lagi? Apa tanggapan Rena?
“Ya.... Kalau ibu di luar negeri aku kan kalau ulang tahun dirayain, dibeliin sepeda lipat, bajuku bagus-bagus. Kalau ibuku di rumah kan nggak bisa gitu.” jawab Rena sangat polos.
Kalimat itu layaknya dua sisi mata uang logam, tajam mengiris hati ibunya, begitu juga Rena. Akan tetapi, di sisi lain ibunya ingin memberikan yang terbaik untuk Rena dan Rena ingin ibunya di sampingnya. Ah, terlalu rumit mengartikan semua ini. Dan Rena terlalu dini untuk mengartikan isi hatinya. Tapi sorot matanya tak pernah berdusta.
Seperti bulan ramadhan ini, disaat Rena mulai belajar berpuasa, ibunya justru sedang ada di penampungan. Hendak ke Hongkong lagi. Sesekali pulang. Dan saat mendapat kabar kalau ibunya hendak pulang, dia justru merengek kepada ibunya.
“Ibuu...nanti kalau ibu pulang, aku buatin pisang penyet cokelat keju yaa kayak pas di Bogor itu. Enak. Tante nggak bisa buatin.” pintanya lewat telepon.
Ibunya pun dengan senang hati menuruti permintaan anaknya. Demi, demi apalagi kalau bukan rasa asing itu jauh-jauh dari anaknya. Dia ingin Rena selalu ingat padanya. Terlebih lagi ibunya juga tahu kalau pisang penyet cokelat keju itu terbuat dari bahan-bahan yang kaya akan gizi. Terutama keju. Parutan keju cheddar yang digunakan sebagai toping ini adalah keju kraft yang banyak mengandung kalsium.
Rena dan Pisang Penyet Cokelat Keju |
Tentu ibunya juga tahu betul kalau kalsium itu berguna sekali untuk pembentukan tulang dan gigi Rena yang sedang mengalami pertumbuhan. Selain itu tekstur kejunya pun halus, aroma dan rasa kejunya pun khas. Dan satu hal yang membedakan dari keju lain, warnanya itu kuning lembut dan tidak mencolok.
Tak menunggu lama, kemarin Jumat saat ibunya pulang, Rena langsung bisa menyantap pisang penyet cokelat keju bikinan ibunya. Dengan lahap Rena menghabiskan camilan itu. Tak lupa Rena juga berbagi lho ke teman-temannya dan seakan ingin berbagi rasa bahagia dan berkata kepada teman-temannya, “Ini buatan ibuku lho.”
Ah...Allah memang adil. Menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan hukum sebab-akibat. Hati Rena yang sudah hampir beku bisa luluh hanya karena camilan buatan ibunya. Kalau dipikir-pikir, sekuat-kuatnya usaha ibu Rena untuk meluluhkan hati Rena, kalau belum ketemu teknik yang pas akan sia-sia saja. Makanya, ibunya membagikan resep pisang penyet cokelat keju ini pada orang rumah agar suatu hari kalau Rena merengek minta dibuatkan pisang penyet cokelat keju dia tak perlu menunggu ibunya sampai pulang. Ibunya percaya, Rena akan selalu ingat kalau pisang penyet cokelat keju camilan kesukaannya itu adalah resep milik ibunya.
Nah, kalau kerinduan hati dan rasa asing dalam hati Rena terhadap ibunya saja bisa terobati dengan pisang penyet cokelat keju, tak ada salahnya jika Anda juga menyampaikan cinta kasih Anda di bulan ramadhan ini dengan olahan lezat dan bergizi dari keju kraft! Dan saya yakin, dengan adanya perubahan sikap Rena secara tidak langsung akan ada rasa bahagia yang luar biasa di hati ibunya. Sering kali apapun yang diberikan anak kepada ibunya, meskipun kecil, sederhana, justru bermakna besar bagi seorang ibu.
kasihan ya mbak, masih kecil harus asing dengan sosok ibu. tapi, mau gimana lagi? tuntutan keadaan
BalasHapussalam kenal :)
Ya semoga suatu hari nanti kalau rena sudah besar tahu semua ini demi dia.
HapusSalam kenal kembali.
keadaan yang terpaksa memisahkan mereka, ya. Tapi, keju kraft bisa mendekatkan sepertinya :)
BalasHapusYa Mbak. Pelan2 tapi pasti itu juga karena rena suka sama camilan buatan ibunya.
HapusPaling tidak ada yang diingat rena dari ibunya.
Kadang keadaan yang mengharuskan orang lain untuk melakukan sesuatu.. Salah satunya itu...
BalasHapusHooh mbak. Bisa jadi pelajaran bagi berharga bagi kita.
Hapusjadi pengalaman Rena berharga banget tuh untuk kita para emak semua...semoga Rena jadi anak pintar..sholehah dan berbakti kepada semuanya ya,nak :)
BalasHapusAamiin Mbak, yang terpenting adalah sekarang Rena sudah sedikit tidak asing kepada ibunya Mbak. Terima kasih ya Mbak.
Hapusterharu mbak... tapi ya emang pilihan itu penuh konsekwensinya..
BalasHapusbtw..kirain resepnya mau dishare juga mbak.. mau nyoba jadinya...*efek puasa...:)
Diklik aja mbak link-nya itu langsung mengarah ke resepnya.
HapusKasihan ya mbak.. karena ekonomi, ibu dan anak harus terpisah jarak dan waktu :(
BalasHapusIya Mbak. Yapi semoga keju itu paling tidak bisa merekatkan mereka.
Hapusini kisah tetangganya ya, mbk?
BalasHapusWah nggak baca ceritanya lengkap ya mbak?
HapusRena ini keponakan saya mbak.
Asyik banget nih kayaknya. :)
BalasHapusMakasih mbak
HapusSemoga Rena tumbuh sehat dan semakin shalihah.
BalasHapusAamiin. Makasih pak ustadz untuk doa jenengan
Hapussaya juga gitu mbakk.. dari kecil ikut mbah, tapi tiap bulan ketemu ortu sih. sama ibu awal2 dulu kaku dan berasa orang asing tapi semakin saya dewasa semakin ngerti.. salam buat rena ya mbakk..
BalasHapusNah kan ternyata ada juga yg ngalami seperti Rena. Iya Mbak terima kasih ya :)
Hapusfaktor ekonomi seringkali jadi buah simalakama bagi ibu yang terpaksa bekerja dan meninggalkan buah hati.
BalasHapusbtw itu pisang penyet jadi bikin ide hehe ... buka shaum makan ini kayaknya asik tuh
Monggo mbak dicoba resepnya.
Hapusuntung pas gede uda pelan2 ngerti ya mbak...coba kl masih nganggap asing ke ibunya...duuuh makin teriris2 hati ibunya.
BalasHapusAlhamdulillah mbak, rena juga bisa diajak kompromi hati. *cieleh
Hapussemoga rena tumbuh jadi anak salihah.. aamiin..
BalasHapusAamiin. Terima kasih Mbak doa dari jenengan.
HapusMbak...resep pisang coklat kejunya top bingits... salam buat rena ya. Alhamdulillah bs berkelimpahan kasih sayang dr budenya :)
BalasHapusMonggo dipraktikkan mbak.
HapusTerima kasih Mbak.
kasih sayang Ibu memang tak tergantikan
BalasHapusIya Mbak. Betul betul betul.
HapusPost ini awal2 mulai akrab sm mba ika ya.. Setahun lalu.. Alhamdulillah
BalasHapusMerinding bacanya... ibunya Rena KERJA kan karena keadaan... semangat yaaa Rena...
BalasHapus