Musuh terbesar Anda adalah diri Anda sendiri. Kalimat itu pasti tidak asing lagi di telinga bukan? Dan saya yakin Anda mengakuinya? Musuh yang seperti apakah yang menjadi penyebab utama skripsi Anda molor?
Saat Anda tak mampu menguasai diri sendiri dan lebih mengikuti alur ‘negatif’ dalam diri Anda, kemungkinan besar apa yang Anda inginkan tak akan tercapai. Salah satunya adalah saat Anda mengerjakan tugas wajib, skripsi, demi mendapatkan gelar S1.
Ada cerita, teman satu angkatan saya, yang dosen pembimbingnya sama juga dengan saya, sampai sekarang belum kelar skripsinya. Padahal antrian bimbingan pun semakin bertambah jumlahnya. Adik angkatan siap menjadi saingannya.
Pertanyaan besar pasti muncul dari pikiran kita, apa penyebab skripsinya molor? Jawabnya adalah rasa takut. Rasa takut dalam dirinya-lah yang menjadi penyebab utama skripsinya tak kelar-kelar. Hal ini membuktikan bahwa musuh terbesar bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri.
Sebenarnya rasa takut itu bisa disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya:
- Tidak PD dengan kemampuan diri sendiri.
- Materi skripsi yang kurang matang.
- Tidak pandai berkomunikasi dengan orang lain.
- Terlalu banyak melihat kelebihan orang dan tidak mau introspeksi diri.
Rasa takut dalam diri apabila dipupuk secara subur akan bisa jadi bumerang dalam diri kita. Terbukti, sekalipun orang yang sudah strong dan memiliki kemampuan mumpuni pun, akan tetap dihinggapi oleh rasa takut. Lumrah dan wajar. Bedanya, mampukah mengalahkan rasa takut itu dan mengolahnya menjadi energi positif?
Rasa takut yang menghinggapi diri kita saat mengerjakan skripsi seringkali menimbulkan penyebab-penyebab lain yang membuat skripsi kita molor. Misalnya,
- Rasa malas bimbingan,
- Malas revisi,
- Mencari-cari alasan dengan menjelek-jelekkan dosen demi menenangkan diri sendiri,
- Membanding-bandingkan nasib diri sendiri dengan teman yang lainnya,
- dan sebagainya.
Nah, bagaimana caranya mengalahkan rasa takut itu? Diantaranya,
- Berdoa,
- Mencoba dan mencoba,
- Mengingat tujuan awal hidup,
- Ingat perjuangan orang tua untuk kita,
- Tidak malu bertanya,
- Banyak berkumpul dengan sesama teman yang sedang berjuang demi skripsi, dan
- Memberikan reward kepada diri sendiri saat mencapai sesuatu yang lebih.
Sampai sini, apakah Anda akan menunda lagi waktu untuk wisuda? Ayo kalahkan rasa takut itu. Kuasai diri Anda dan buat bangga orang-orang yang menyayangi diri Anda. Tunjukkan kalau Anda bisa!
Aku dulu karena sakit syaraf mbak, pasca kecelakaan, sakitnya lamaa meh setahun, tp padahal pas niat garap skripsi, sebulan jado
BalasHapusWow! Sebulan skripsi jadi Mbak? Kilaaatt banget!
HapusSkripsi saya molor faktornya ya karena memang belum mau aja sih. Hehehehe.
BalasHapusTerus maunya kapan dong? Hihihi...
HapusSkripsi saya lagi molor juga. Bukan bermaksud menjelek-jelekkan dosen, tapi kenyataannya sekarang di tempat saya kuliah gak sejalan antara pihak jurusan dan dosen.
BalasHapusYang satu bilangnya mempercepat, tapi yang satu malah berlaku sebaliknya. Mau protes juga gak mungkin karena bakalan semakin di persulit. Di diamin juga malah semakin membuat skripsi jadi lama selesainnya.
Dan data yang di butuhkan juga gak cukup, di mana dosen meminta data 5 tahun terakhir. Sedangkan yang saya dapatkan di penelitian hanya satu tahun saja. Cuma sedikit yang lebih dari itu, tepatnya cuma 3 tahun doank. Apalagi desain bangunan yang akan saya rancang juga ternyata memiliki massa yang begitu banyak. Jadi puyeng sendiri ujung-ujungnya. hehehe...
Eh, sama tuh dulu pas saya nulis skripsi juga gitu. Fak minta dipermudah eh yang dosennya malah mempersulit. Inilah problematika yang ada. Keep fighting Mas!
Hapustakut sama dosen pembimbing yang bener2 kiler hahahaha. saya aja sampe nagis2,sementara teman2 pada males2an,nah..gara2 nangis2 itulah berbuah manis,dosen hatinya luluh hehehe
BalasHapusIntinya jangan mudah menyerah! *nyanyi yuuukkk*
Hapusjadi ingat waktu bikin skripsi. Yang paling saya takutkan adalah sidang :)
BalasHapusIyaaaa..sidang itu juga bikin dag dig dug nggak bisa tidur. Eh setelah terlewati, oh gini doang ya? Hahahahaha!
HapusWaduh.... keingetan skripsiku yang juga molor dulu. Sebabnya gegara nikah dan punya anak. Keasyikan deh. Pas ditagih dosen pembimbing yang mau nerusin kuliah di luar negeri untuk 2 tahun, baru deh kocar-kacir. Wkwkwkwk... penuh drama!
BalasHapusDramanya pasti mengalahkan drama korea yang icikiwiiiir kan Mbak?? Hahaha.
HapusAwalnya skripsi memang menakutkan, tapi kalo udah dikerjain terasa LEBIH MENAKUTKAN hahaha
BalasHapusSalam kenal Mbak Ika :)
Hahahaha....Salam kenal kembali :D
HapusBerguna banget nih buat mahasiswa semester akhir, jadi inget masa-masa sulit itu, ketika dosen pembimbing merasa paling benar dan sempurna. nice post mbak
BalasHapusTerima kasihhh :)
HapusSemoga berguna deh.