Saat Bumil Terjengkang

Assalamualaikum.

Plisss jangan dibayangkan bagaimana posisi saat bumil terjengkang! Hihihi. Setiap kali teringat peristiwa tadi sore saya kok malah cekikikan sendiri di pojokan kamar.

Tumben banget nih sore tadi saya menawarkan diri kepada ibu untuk menyiram tanaman di toko. Saya mikirnya sih biar banyak gerak. Habisnya kalau diam di rumah badan saya malah sakit semua. Terus kerjaan saya hanya ngabisin makanan di kulkas. Kalau sudah kenyang mau berdiri saja susah. Duh, bumil rakus.

Cuusss deh saya ke toko. Sampai sana eh lupa nggak bawa kunci pagar. Untung saja saya masih bisa masuk lewat pintu ajaibnya doraemon. Nerobos masuk lubang gitu. Hihihi.

Saya nyalakan deh kerannya. Mampet. Saya coba lihat mesinnya, maklum sudah tua pasti rewel. Benar. Airnya minta dipancing terlebih dahulu. Duh, harus nyari air di sungai dulu nih. Pikir saya. Ternyata dekat pintu masih ada air di ember. Baiklah kegiatan mancing-memancing air pun segera di mulai.

Nah, saat proses memancing air itu kan otomatis saya harus memasukkan air ke bagian mesin, posisi saya membungkuk. Eh, tidak sampai airnya. Pun memutuskan untuk jongkok agar bisa sampai. Pelan, pelan, eh, tuiiingggg....saya terjengkang! Kaget.

“Hahahaha....” saya tertawa.

Dasar bumil banyak gaya! Dah tahu perut gendut gini masih banyak petingkah. Hihihi. Apakah saya kaget? Iya. Saking kagetnya malah mentertawakan diri sendiri, Untungnya, saat bumil terjengkang tidak sampai jatuh terguling ke belakang karena ada tumpukan sak semen yang menghadang. Alhamdulillah. Allah selalu melindungi ibu-ibu hamil. Aamiin.

Jadi bumil itu nikmatnya ya seperti ini. Dengan perubahan bentuk tubuh yang amazing bukan berarti harus berleha-leha saja di kamar. Karena saya yakin akan banyak cerita kehamilan yang bisa diceritakan ke anak-anak. Tentunya yang syarat akan makna. Yuk, bergerak!

Bahagia selalu ya, Bumil!