Siapa coba yang ingin hubungan dengan suami atau istrinya menjadi renggang? Inginnya selalu damai, aman, dan tentram selalu ya. Inginnya pula dipertemukan kembali di surga Allah nanti. Akan tetapi, saya, Anda, dan suami saya adalah manusia. Makhluk paling sempurna-Nya ini memiliki nafsu. Ada kalanya muncul rasa cemburu, kesal, iri, merasa tak diperhatikan, dan lainnya. Apakah itu wajar?
Orang bijak selalu bilang, pernikahan itu harus ada bumbunya. Kalau tidak, akan terasa hambar. Jadi, kalau ada rasa-rasa yang membuat getir di hati tak masalah kan ya? Tergantung kita harus cerdas menyikapinya seperti apa. Tak jarang, banyak juga yang tak lolos memaknai perasaan tersebut sebagai bumbu pernikahan dan berakhir menjadi sebuah perceraian. Astaghfirullah...
Bagaimana komunikasi dengan pasangan?
“Eh, sebentar ya, ini Abi telepon.” Kata Mbak Pipit saat kami sedang asyik mengobrol soal sembelit Kak Ghifa.
“Halo...”
“Iya, Mbak. Sudah?” tanya saya.
“Sudah, ini Abi cuma ngabari kalau sudah sampai masjid terus mau sholat dulu.” Jelas Mbak Pipit yang LDR-an sama suami.
Menurut saya, apa yang dilakukan pasangan tersebut sangat romantis. Saya jadi ingat suami saya sendiri, kapan ya terakhir kali saya memberi kabar kepada suami tentang apa yang saya lakukan? Kalau dulu sebelum menikah, mau kentut, nyuci, BAB, sampai kuliah dengan dosen siapa, saya cerita ke suami. Pas masih hamil Kak Ghifa, setiap sampai sekolah, saya laporan. Sekarang? Hihihi...kalau ingat.
Anda bagaimana? Masih adakah waktu untuk memberikan kabar ke pasangan? Tak perlu lah menuntut pasangan untuk selalu ngabari kita, cukup kita yang kasih kabar ke mereka. Syukur-syukur kalau mereka balik memberikan kabar ke kita.
Pernah, beberapa hari lalu saat saya sedang penat banget di sekolah, saya iseng SMS suami, “Ummi sayang Abi.” Tak mengharap suami bakalan balas SMS saya, tapi saat ada SMS masuk dari Abi, duh rasanya hati ini bergejolak, deg-deg-pyur, seperti anak muda yang lagi kasmaran. Hihihi. Sudah pernah mencoba? Nggak ada salahnya lho kalau SMS mesra ke suami. *kompor*
Salah satu milis pernikahan menuliskan bahwa sumber dari perkara dalam sebuah rumah tangga yang dapat menimbulkan perceraian adalah adanya komunikasi yang buruk. Setuju? Jangan pernah berpikir, “Ah, saya nggak harus ngomong semuanya kan, nanti dia juga ngerti sendiri kenapa saya marah.”
Hello, pasangan kita itu bukan mbah dukun yang sering sok-sok-an membaca isi hati kita. Utarakan langsung ke pasangan. Biar plong dada kita. Tak sesak lagi. Jangan memendam semua dan menunggu waktu BOM itu meledak.
Saya adalah tipe orang yang tak kuat harus diem-diem-an sama suami. Paling mentok semalam saja. Itu pun sudah jos banget, lengkap dengan drama nangis sesenggukan. “Bi, plisss...ngomong-ngomong.” Sambil garuk-garuk lemari baju. Jadi, kalau ada apa-apa saya langsung bicara ke suami. Tapi tetap cari momen yang pas, misalnya pas lagi berdua ngelonin Kak Ghifa.
Anda punya “Me Time”?
Kapan terakhir Anda punya me time? Hampir setiap hari saya punya me time, yaitu saat Kak Ghifa sudah tidur pulas. Saya bisa melakukan beberapa hal, salah satunya seperti malam ini, saya bisa bebas stalking situs belanja online, ZALORA untuk melihat koleksi busana muslim pesta (link situs online shop- baca disclosure). Hihihi...mau cari baju buat acara pernikahan saudara.
Biasanya saat me time saya hadir, suami nggak bakalan ganggu. Karena suami pun memiliki me time tersendiri, yaitu main game. Jadi, kami saling menghargai me time masing-masing pasangan. Akan tetapi, ada nasihat dari Om NhHer soal me time nih.
Benar juga, ada kalanya saat saya sedang menikmati me time muncul perasaan aneh. Seperti hambar gitu. Bukankah kalau ngobrol-ngobrol sama suami lebih baik ya. Bukan asyik sendiri.
Tak Cukup Me time saja tapi Our Time
Kapan sih punya waktu berdua kalau sudah ada si baby? Ya, saat si baby tidur. Ada banyak hal yang bisa kita bicarakan berdua, misalnya tumbuh kembang anak, masalah pekerjaan, genting yang bocor, biaya sekolah anak, dll. Ngobrol berdua, mendengar suara detak jantungnya, bersentuhan kulit dengannya, membuat perasaan nyaman hadir dengan sendirinya.
Our time tak hanya bisa kita lakukan saat anak sudah tidur. Kita bisa melakukannya dengan kencan sesaat. Tak perlu yang mewah-mewah, misalnya pergi belanja berdua, olahraga pagi, sepedaan, nyuci berdua, masak berdua, pokoknya yang berdua-berdua deh. Sesekali pergi honeymoon berdua juga boleh, asalkan ada budget dan ada yang bersedia menjaga anak-anak.
Cinta harus dipelihara agar tetap ada *bahasanya hihi* dan kami berusaha membuat waktu utk bisa bersama berdua. Yah klo ktmu tiap hr ktmu, tp klo lagi pas banyak kerjaan, beda ya. Jadi kami klo weekend sepedaan kemana gt, ga perlu jauh2, atau jalan kaki kemana. Prinsipnya ga harus jauh, ga harus banyak biaya, yg penting ada quality time. -Dede Harjanti
Cinta itu memang harus selalu dipelihara ya. Layaknya tumbuhan yang butuh siraman air, ada kalanya layu saat tak disiram dan segar kembali saat disiram. Semoga cinta dalam keluarga kita senantiasa selalu dijaga oleh Allah.
Apakah Anda punya cara lain untuk mengatasi saat hubungan suami istri mulai renggang?
cekcok sering..tapi balik lagi semua harus ada kesadaran untuk introspeksi..biasanya aku stlaking akun socmed papa..jadi baca dulu2 selama kenal sampai proses menikah...me time papa itu sama burung yang dia pelihara di rumah...kalau aku ngeblog..our timenya kita beli jagung bakar bareng di alun2 :D... yg jelas setiap pagi sebelum selalu ada ciuman dan peluk dri papa...hehehe...
BalasHapusIhiiirrr ciumannya itu ya yg selalu bikin semangat. Ntar mau nyontek ah kebiasaan mbak Chela sama Mas Diyon. Hihi.
HapusDulu pas masih LDM (long distance marriage) sehari bisa telpon puluhan kali, sekarang paling hanya bbm an aja, tapi nggak sering. Meskipun sudah 16 tahun menikah, aku sama suami kadang masih suka pacaran (our time) dengan nonton ato makan bakso berdua...anak-anak ditinggal di rumah. Asik, kan..
BalasHapusHalah, mbak Ika ini malah tambah miliki2i ya bikin envy diriku. Iya ya, makan bakso berdua sama suami juga sering saya lakukan. Makasih ya mbak utk sharing Mbak.
HapusAku selalu usahain komunikasi pada hal kecil sekali pun. Karena dgn begitu bisa saling paham satu sama lain
BalasHapusYes, komunikasi itu penting bgt ya mbak.
HapusHmmm.. Klo smpe renggang bgt alhamdulillah belom pnh.. Tp kami selalu menyempatkan utk sering jalan bareng. Meski hanya muter2 kota dan beli jagung bakar.. Hehehe nice share mba ika
BalasHapusHai mbak, dikau dan suami juga jadi salah satu pasangan favorit saya lho. Hihihi... jangan sampai renggang bgt ya mbak. Kalau mulai ada sesuatu yg kurang beres langsung deh dicari solusinya.
HapusSaya juga sering sms mesra saat kerja, kayak i love you, sayang, emuach sampai laporan mau ke sana sini, biar udah punya anak kadang juga dinner berdua dan nitipin anak ke mbahnya.. hehehe
BalasHapusHihi...asik kan ya mbak SMS mesra gitu *toossss
Hapusseringkali sumber masalah itu berawal dari cara berkomunikasi
BalasHapusSepakat.
HapusHai mbak Ika. Hihi itu hnya tips sederhana dari saya, dan benar tentunya komunikasi sangat penting. :-)
BalasHapusThanks ya mbak.
HapusAssalamualaikum mbak ika, mbak saya hanya iktu nyimak saja soalnya saya belum menikah mbak jadi saya tidak tahu :D
BalasHapuskomunikasi, our time,me time.. *catet* makasih mba..
BalasHapuskalo kuperhatikan, yang bikin suami senang itu pas aku nyiapin makanan buat dia, terus nemenin dia maka sambil ngobrol/mijetin kakinya. Jadi kayaknya itu aja yang sering-sering aku coba lakuin hihihi.
BalasHapushabis puny baby,kadang suai ngajakin makan malam berdua di luar...baby sama mbahnya di rumah. dan sering masak kesukaan suami...
BalasHapusKarena kita bukan manequin yang disa ndingkan di toko baju, berdampingan tapi saling diam, ya. Hehehe apaan sih? Ya liat patung kece tapi diem-dieman gitu kan cuma menebar aura dingin. Kita manusia,punya hati dan mulut yang bisa ngomong. Noted buat aku kalau udah nikah.
BalasHapusAq hampir tiap hari ma suami ngambek2an kita LDR soalnya... Tp ya biasa aja sih maksudnya emg kita mah gitu orangnya wkwkwk... Tp ngambek jg tetep pk sayang2an XD
BalasHapusSepakat, komunikasi emang penting banget.
BalasHapusMakanya meskipun tinggal serumah, tiap hari kalau pas suami kerja, selalu komunikasi lewat WA. Sesekali pergi jalan-jalan berdua atau makan berdua juga ampuh menjaga kemesraan lho.
Artikelnya menarik Mb. Kejadian kecil sehari-hari, tapi bisa membantu membuka mata. Kutip beberapa kata boleh?
BalasHapusMbak Ika Super Sekali...buat pelajaran pra nikah
BalasHapus