Karakter Muridku: Anti, Si Tak Sabar

Dari 36 muridku, ada satu anak yang menurutku pola pikirnya sudah berbeda dari teman-temannya. Namanya Anti.

Pernah suatu hari saat pulang sekolah, aku selalu membiasakan teknik tebak-tebakan membaca tulisan di papan tulis. Siapa yang bisa membaca, angkat tangan, kalau betul, pulang. Nah, saat itu Anti ini angkat tangan pertama kali, betul pula. Bersalamanlah dia ke arahku sesampainya di depan pintu,

"Teman-teman, weeekkk...(sambil megal-megol dan kemudian melambaikan tangan)."

Aku yang melihatnya kaget. Eh, ternyata dia pintar sekali mengekspresikan perasaannya.

Lain lagi saat aku menerangkan materi panjang dan pendek. Di tengah-tengah aku menerangkan, dia nyeletuk, "Bu, kok pelajarannya mudah-mudah banget, perkalian, pembagian gitu lho, Bu."

Eh, ini anak ya.

"10 : 2 berapa Anti?"

Apa reaksi dia? Malu-malu kucing. Tangannya sambil membuka sebuah buku.

"Berapa tadi, Bu? Tak lihat di sini, Bu."

Ternyata buku yang dibawanya itu adalah buku perkalian dan pembagian 1- 100. Aku hanya nyengir saja.

Gemesin lagi saat mengelompokkan gambar. Anak-anak lagi pada asyik mewarnai gambar dan memberi keterangan setiap gambar namanya apa gitu. Lagi-lagi Anti teriak, "Bu, aku sudah selesai."

"Iya, nanti dulu, nunggu teman satu kelompok."

"Aduh, kelamaan, Bu." teriak Anti lagi.

Baiklah, ku minta Anti untuk maju. Dan apa yang ku lihat? Ada beberapa gambar yang belum ada keterangannya. Pun mewarnainya asal-asalan. Padahal teman-teman yang lainnya menikmati tugas yang kuberikan.

Tapi, kalau urusan mengingat materi pelajaran, dia lumayanlah..

Duh, Anti, kamu tak sabaran banget ya anaknya. Hayo, yang punya anak sifatnya kayak Anti siapa? Doain aku ya agar selalu diberi kesabaran untuk membimbing Anti di sekolah.