Aku kangen saat,
Tugas yang bertumpuk-tumpuk.
Kunjungan ke sekolah-sekolah.
Presentasi di depan dosen dan teman-teman.
Pulang malam karena lembur tugas.
Glesotan di perpustakaan.
Ngendog berjamaah di fakultas psikologi demi mendapat Wi-Fi gratis.
Dijudesin sama dosen itu tuh.
Diledek sama Pak Mur karena hobiku masuk hutan sama bapak.
Naik tangga sampai lantai 5.
Makan bekal di masjid.
Ke Pasar Kliwon berburu tetek bengek untuk bahan membuat media pembelajaran.
Nari di pendopo walaupun badanku kaku kayak kayu.
Mading Progdi tempat ekspresi menulisku.
Siaran di radio kampus.
Makan burger depan minimarket.
Beli siomai dan es cincau depan kampus.
Kehujanan saat berangkat atau pulang kuliah.
Balapan sama tronton agar nggak telat.
Ah, banyaaaaak banget yang ku kangenin selama jadi mahasiswa. Ingin rasanya mengulang semuanya. Atau bahkan sekolah lagi, S2.
Baca juga: Kok Nggak Sekolah Lagi?
Sayang, kesempatanku untuk S2 belum ada, saat ini. Tapi, aku tak patah semangat untuk berdoa. Ku yakini dalam hati kalau suatu hari akan datang kesempatan itu.
Allah hanya menunda semua ini. Demi mempersiapkan diriku agar lebih siap lagi. Bukan begitu? Doakan aku ya.
***
Dari sekian banyak yang ku kangenin selama masih jadi mahasiswa, ada satu hal yang paling paliiiiiing aku kangenin. Yaitu makan bekal bareng-bareng di masjid.
Cerita itu berawal dari kebiasaan ku membawa bekal ke kampus. Untuk mengurangi pengeluaran, ibuku rela memasak pagi-pagi agar aku bisa selalu bawa bekal ke kampus. Pokoknya di tas ranselku itu tiap hari ada botol minuman dan bekal makan siangku.
Setiap kali selesai sholat, aku selalu di masjid. Bagiku, di sana adalah tempat ternyaman pertama yang ada di kampus. Mau ndlosor, tidur, geluntungan, ya di sana. Sambil nunggu jam kuliah selanjutnya, aku makan bekalku di sana.
Melihat kebiasaan ku itu lama-lama temanku yang lain, terutama yang nggak ngekos, eh, pada ikutan juga. Awalnya hanya seorang saja, Mbak Eka namanya, berikut-berikutnya malah banyak juga yang ikutan.
Nggak takut ngotori masjid?
Insya Allah kami selalu menjaga kebersihan kok di sana. Bahkan kebiasaan kami itu banyak ditiru sama mahasiswa progdi lain lho.
Aku nggak pernah menyangka kalau apa yang kulakukan itu banyak diikuti sama orang lain. Karena pada dasarnya tujuanku hanya satu, uang sakuku bisa kutabung buat beli buku. Jadi, aku nggak perlu minta uang mulu sama bapak ibuk.
Dari kegiatan sepele itu, banyak hal yang kudapat lho selain menghemat uang saku. Awalnya, kami yang tak akrab jadi akrab banget. Kami sering saling bertukar lauk, berbagi sayur dan minuman. Di saat makan kami juga sambil berdiskusi atau cerita tentang mata kuliah yang akan kami pelajari selanjutnya. Bahkan, ajang makan bersama ini juga tempat sharing masalah atau kesulitan masing-masing atau sekadar latihan presentasi sebelum nanti action di depan dosen dan teman-teman.
Emang nggak malu bawa bekal ke kampus? Ya nggak lah. Kenapa harus malu? Kan nggak ada peraturannya kalau yang bawa bekal itu hanya anak SD. Siapapun boleh. Bahkan, aku sangat menyarankan bagi mahasiswa umtuk bawa bekal ke kampus.
Kenapa?
Bagi kamu yang punya uang saku pas-pasan, ini sangat membantu kamu untuk bisa menabung. Bekalpun nggak harus yang mewah-mewah. Cukuplah ada lauknya. Terus, kamu yang lidahnya susah banget adaptasi sama makanan di sekitar kampus. Patut banget dicoba untuk bawa bekal ke kampus. Pengalaman nih, soalnya aku nggak cocok sama masakan orang Kudus. Sebagian besar rasanya manis, di lidahku, sedangkan aku terbiasa dengan makanan yang pedas asin.
Kesimpulan,
Kamu mahasiswa dengan uang saku yang pas-pasan? Nggak ada dosanya kok kalau bawa bekal ke kampus. Nggak ada ruginya. Nyatanya itulah yang kurasakan.
Ah, andai saja, semua itu terulang.
Oiya, ngomong-ngomong soal kuliah, aku jadi ingat teman bloggerku, namanya Mbak Rizka Alyna. Beliau ini dosen di kampusku dan aku dulu sering nongkrong di progdinya buat cari Wi-Fi gratis. Tapi, aku nggak pernah bertemu dengannya. Sekalinya ketemu, eh, pas acara ultah Gandjel Rel yang pertama kalau nggak salah. Gara-gara jadi blogger nih aku bisa bertemu dengan Mbak Rizka.
Bisa dibilang, semakin lama jadi blogger, aku ngerasa dunia ini begitu sempit. Ketemu orang A eh ternyata kenal temanku C. Temanku C ternyata ada hubungan saudara B. Kayak Mbak Rizka nih, masih ada hubungan saudara sama Mbak Alley.
Ah, aku jadi envy. Enak ya kalau punya saudara yang sama-sama blogger. Bisa saling colak-colek kalau ada kesulitan, bikin proyek bareng, atau pas ada job bisa saling berbagi. Sepertinya aku harus ngajakin saudaraku buat ngeblog nih! Hihi.
Nggak takut ngotori masjid?
Mading kebanggaanku |
Insya Allah kami selalu menjaga kebersihan kok di sana. Bahkan kebiasaan kami itu banyak ditiru sama mahasiswa progdi lain lho.
Aku nggak pernah menyangka kalau apa yang kulakukan itu banyak diikuti sama orang lain. Karena pada dasarnya tujuanku hanya satu, uang sakuku bisa kutabung buat beli buku. Jadi, aku nggak perlu minta uang mulu sama bapak ibuk.
Dari kegiatan sepele itu, banyak hal yang kudapat lho selain menghemat uang saku. Awalnya, kami yang tak akrab jadi akrab banget. Kami sering saling bertukar lauk, berbagi sayur dan minuman. Di saat makan kami juga sambil berdiskusi atau cerita tentang mata kuliah yang akan kami pelajari selanjutnya. Bahkan, ajang makan bersama ini juga tempat sharing masalah atau kesulitan masing-masing atau sekadar latihan presentasi sebelum nanti action di depan dosen dan teman-teman.
Emang nggak malu bawa bekal ke kampus? Ya nggak lah. Kenapa harus malu? Kan nggak ada peraturannya kalau yang bawa bekal itu hanya anak SD. Siapapun boleh. Bahkan, aku sangat menyarankan bagi mahasiswa umtuk bawa bekal ke kampus.
Kenapa?
Bagi kamu yang punya uang saku pas-pasan, ini sangat membantu kamu untuk bisa menabung. Bekalpun nggak harus yang mewah-mewah. Cukuplah ada lauknya. Terus, kamu yang lidahnya susah banget adaptasi sama makanan di sekitar kampus. Patut banget dicoba untuk bawa bekal ke kampus. Pengalaman nih, soalnya aku nggak cocok sama masakan orang Kudus. Sebagian besar rasanya manis, di lidahku, sedangkan aku terbiasa dengan makanan yang pedas asin.
Pas acara KMD |
Kesimpulan,
Kamu mahasiswa dengan uang saku yang pas-pasan? Nggak ada dosanya kok kalau bawa bekal ke kampus. Nggak ada ruginya. Nyatanya itulah yang kurasakan.
Ah, andai saja, semua itu terulang.
Oiya, ngomong-ngomong soal kuliah, aku jadi ingat teman bloggerku, namanya Mbak Rizka Alyna. Beliau ini dosen di kampusku dan aku dulu sering nongkrong di progdinya buat cari Wi-Fi gratis. Tapi, aku nggak pernah bertemu dengannya. Sekalinya ketemu, eh, pas acara ultah Gandjel Rel yang pertama kalau nggak salah. Gara-gara jadi blogger nih aku bisa bertemu dengan Mbak Rizka.
Bisa dibilang, semakin lama jadi blogger, aku ngerasa dunia ini begitu sempit. Ketemu orang A eh ternyata kenal temanku C. Temanku C ternyata ada hubungan saudara B. Kayak Mbak Rizka nih, masih ada hubungan saudara sama Mbak Alley.
Ah, aku jadi envy. Enak ya kalau punya saudara yang sama-sama blogger. Bisa saling colak-colek kalau ada kesulitan, bikin proyek bareng, atau pas ada job bisa saling berbagi. Sepertinya aku harus ngajakin saudaraku buat ngeblog nih! Hihi.
Terus semangat mbak...S2 In Shaa Allah segera diraih.... Aamiin,...
BalasHapusSemoga dimudahkan lanjut S2 nya Mba
BalasHapuswow mbak ika ternyata pinter nari ik...eh iya terkadang aku merindukan masa2 kuliah dulu....hu hu...masa yg indah
BalasHapussamaaa...aku juga kangen masa kuliah.xixixixi
BalasHapusJAdi kangen kampus Mbak daku :)
BalasHapusMasa kuliah emang indah ya mbak, kalau aku mah pas di unjani seringnya kumpul ama teman rohis di mesjid, aku jarang malah ikutan nonton bareng apalagi ngerumpi, cuma dari kosan, terus kampus jalan kaki, terus sore ikutan d3ngerin ceramah di mesjid, pas di itb malah banyak kerja kelompok, belajar bareng buat ujian pe sewa rumah lagi bareng2 karena bukunya udah kaya perpustakaan, kuliah farmasi itu kerjanya bikin diktat, nyusun formula, lab, gitu aja, kalau pas disen gak ada ke mall bareng teman hehehe
BalasHapusAku juga kangen banget kuliah. Rindu masa-masa penuh tugas dan skripsi.. :) kangen lagi bolos tiba-tiba ketemu dosennya hihi.. Bikin jengkel dosen tapi bikin dosennya keki juga.. Coz meski bolos aku selalu bisa ngerjain semua tugas yg mereka minta.. Haduh,maaf pak bu dosen :(
BalasHapusKarena masih jadi mahasiswa aku belum kangen masanya mbak, hehehe. Tapi karena sama sama keguruan kurang lebih pengalamannya mirip mirip ya.
BalasHapusAku juga suka bawa bekal ke kampus mbak, hemat duit dan waktu. Plus makannya juga di teras mushalla. Hehehe.