Selasa, 08 Agustus 2017

untuk Si Kecil yang Jago Kandang, Dua Kata #IYABOLEH, Efeknya Amazing


Kalau di rumah, tingkah polah Si Kecil luar biasa. Giliran di ajak ke tempat baru, kemudian bertemu banyak orang langsung mengkeret, takut, ujung-ujungnya rewel minta pulang.

Si Kecil seperti itu juga?

Ku pikir, Kak Ghifa (23 bulan) semakin besar akan berubah saat diajak ke tempat umum dan bertemu banyak orang. Ternyata tidak. Apakah ini memang karakternya?


Salahku juga sih, selama ini tahu Si Kecil susah berada di tempat umum, bukannya sering-sering diajak ke tempat umum malah 'dierami' di rumah saja. Makanya, saat Nestle DANCOW menghadirkan Nestle DANCOW Explore Your World tanggal 5-6 Agustus 2017 kemarin, aku pengen banget mencoba melepasnya dengan berkata #IYABOLEH agar Si Kecil bisa bereksplorasi. Bagaimana cerita keseruan kami di sana?


Minggu, bertempat di Ada Swalayan Setiabudi Semarang, kami tempuh perjalanan selama 2 jam dari rumah. Sekitar pukul 10.45 WIB kami sampai di sana. Ramenyaaaaaa...

Ramai banget kan acara Nestle DANCOW ini?

Baru juga mau masuk ke venue, Si Kecil sudah celingukan mencari sumber suara, "Ngooookkk...."

Kak Ghifa penasaran sama suara sapi
Wah, bakalan senang nih Si Kecil, begitu batinku. Giliran sudah bertemu dengan sumber suara, Si Kecil langsung teriak, "Duuussss....(sambil mecucu)."

"Sapi, Sayang."

"Dussss...." Si Kecil agak ngotot.

"Ini sapi, Sayang. Wedus (kambing) nya di rumah. Ini sa-pi."

"Duuussss....." Si Kecil makin ngotot.

Aku dan Ayah Si Kecil hanya tertawa. #IYABOLEH deh nyebut sapi dulu. Nanti jadi PR Ayah dan Bunda buat jelasin lagi. Hihihi. Oiya, pas aku tawarin pegang sapi-nya, Si Kecil malah langsung nepok badannya. Berani benar nih, Si Kecil. Gemes kali ya.

Berfoto bersama dengan background patung sapi

Mumpung di dekat patung sapi ada area CENTRAL PARK, kami pun segera antre. Selain area tersebut, Nestle DANCOW ini menyediakan 2 area utama lainnya, yaitu ART CENTER, dan PLAY PARK. Terus ada juga area CONSULTATION, dan PHOTO BOOTH.

AREA CENTRAL PARK

Karena menunggu antre-nya agak lama, Kak Ghifa sempat rewel. Tak mau turun dari gendonganku pula. Tapi, saat sampai di depan pintu masuk, "Kak, ada kelinci." Si Kecil langsung celingukan dan mau cepat-cepat masuk.

Kak Ghifa masih tergoda dengan patung sapi 
Di dalam, kami disambut oleh petugas yang mengarahkan kami untuk berfoto terlebih dahulu di ayunan yang telah disediakan. Wah, kesempatan langka nih! Kami pun segera berpose karena sudah banyak yang antre.

Foto bersama Ayah dan Bunda
Selesai berfoto, Si Kecil heran melihat ada TV yang lebar banget. Apalagi di sana ada banyak kupu-kupu yang bergerak dengan background tanaman dan bunga-bunga cantik. Matanya seketika berkedip-kedip, ini menandakan bahwa otaknya sedang bekerja saat melihat layar TV berubah menjadi awan yang bergerak, turun hujan, sampai muncul pelangi. Aku tak kalah semangat dong buat menerangkan proses terjadinya hujan. Walaupun Si Kecil belum terlalu paham, paling tidak di otaknya akan menyimpan memori kejadian hari itu dengan sendirinya.

Takjub lihat awan bergerak dengan cepat 

Malu-malu mau pegang kupu-kupu

"Tuh kelinci lagi, Kak!" teriak Ayah Kak Ghifa dengan semangat.

Bersamaan dengan itu kilat-kilat kemudian hujan buatan di area tersebut berlangsung. Kak Ghifa hanya diam mengamati. Wajahnya terkena cipratan air dan senyumnya sedikit mengembang. Malu-malu nih. Padahal kalau di rumah, lihat hujan ingin rasanya langsung lari ke halaman. #IYABOLEH malu-malu dikit, kan lingkungan baru ya, Sayang.

Saat hujan reda, aku pun mengajaknya turun dari gendongan. Mendekati kelinci dan ups, Kak Ghifa takut-takut. Padahal aku sudah semangat banget untuk bilang #IYABOLEH pegang kelinci. Karena kalau di rumah, ada kelinci tetangga selalu dikejar, dan nggak bisa pegang. Eh, di sini malah takut dan pengen segera keluar.

Kak Ghifa takut sama kelinci

Oiya, bagi Si Kecil yang sudah berusia 4 tahun ke atas, saat masuk di area ini dipakaian jas hujan gitu. Gunanya untuk apa? Tadi kan ada hujan buatan tuh, biar Si Kecil bisa main hujan-hujan tapi tanpa baju yang dipakainya jadi basah. Aku yang lihat jadi nggak sabar suatu hari nanti Kak Ghifa segera tumbuh jadi Si Kecil yang aktif dan berani bereksplorasi.

Setiap hewan dan tumbuhan ada keterangannya lho. Bahas Inggrisnya apa, nama latinnya, dll.

Jadi, di area CENTRAL PARK ini Si Kecil bisa belajar tentang berbagai macam bunga, proses terjadinya hujan, dan mengenal beberapa hewan.

Setelah keluar dari sini, ke mana kita?

MAKAN DULU, SI KECIL REWEL

Daripada semakin tantrum, kami pun mengajak Kak Ghifa untuk keluar dari venue. Keadaan di sana memang pas awal-awal buka luar biasa ramainya. Nggak heran kalau Si Kecil yang jago kandang ini agak mengkeret.

Melihat Si Kecil yang tertarik dengan eskalator, kami pun mengajaknya untuk naik menuju ke lantai 3 sekalian cari makan. Ini memang kali pertama Si Kecil naik eskalator, nggak heran kalau matanya terus berkedip-kedip saat tangga eskalator bisa bergerak membawa kami sampai ke lantai atasnya. Saat turun, "1, 2, 3.....", Si Kecil langsung tertawa lepas. "Neh...Neh (lagi-lagi)." Dan Si Kecil ketagihan. Hihihi.

Duh, Kakak, makannya semangat banget.

"Makan dulu ya, setelah kenyang kita main lagi, Kak." Akhirnya Kak Ghifa mau makan juga. Lahap pula. Berarti memang lapar nih Si Kecil.

Selesai makan, kami pun kembali ke venue. Sesuai janji sebelum makan, Kak Ghifa pun nggak rewel saat masuk ke area PLAY PARK.

AREA PLAY PARK 

Aku dibuat kagum oleh Si Kecil. Tak menyangka kalau Si Kecil bisa seberani itu. Apa sih yang dilakukan Si Kecil?

Sambil menunggu antre masuk, Kak Ghifa asyik melihat teman-teman lainnya yang sudah masuk ke dalam bak penuh dengan bola yang warna-warni. "Masukkan saja dulu, Mbak." Saran seseorang di depanku. Akan tetapi, saat ku tawari, Kak Ghifa nggak mau. Ku biarkan saja Si Kecil melihat-lihat dulu. Eh, pas sudah masuk, bukannya naik prosotan khusus usianya malah lebih tertarik yang untuk usia 3+.

Kak Ghifa siap meluncur

Okelah ya, di dalam bak mandi bola kan ada Mas-mas penjaga. Aku pun #IYABOLEH in aja Kak Ghifa main di situ. Tak lama sih Kak Ghifa kemudian minta naik. Tahu apa yang dilakukannya kemudian?

Dengan PD-nya, Si Kecil naik ke tangga sendirian. Tak mau dipegangi. Aku yang melihatnya hanya melongo. Takjub.

Puas naik-turun tangga, Si Kecil malah tertarik untuk main wall climbing. Tidak dulu untuk kali ini. Karena saingannya usianya 5+. Bisa ketendang sana-sini. Agar Si Kecil nggak terlalu kecewa, aku minta tolong dengan petugas yang jaga di sana untuk mengijinkan Kak Ghifa main perosotan sebentar. Ku pikir, Si Kecil akan takut dan minta dipegangi, tapi ternyataaa...


Puas bermain, kami pun mengajak Kak Ghifa berfoto bersama di area PHOTO BOOTH. Mumpung mulai sepi. Pas awal pembukaan, duh, antrenya panjang banget. Kalau mau ke acara ini datang saja pas sore, jangan pas awal-awal pembukaan ya.

Sembari menunggu fotonya jadi, kami segera menuju area ART CENTER.

AREA ART CENTER

"Tangan kanannya mana, Kak?"

"Emoohhhh...(nggak mau)."

"Lho, kita main hand painting, kayak di rumah itu lho. Kakak mau warna apa?"

"Emoooooohhh....." Makin kenceng.

Ok, fine. Aku pun mengajaknya melipir.

"Kak, nanti kalau jadi kayak itu lho, bagus-bagus (sambil nunjuk hand painting teman-teman yang sudah jadi)."

Suasana teman-teman yang asyik mewarnai

"Iwaaakk (ikan), kudaaaaa..., ngaa (bunga)." Kak Ghifa lebih tertarik membaca hasil karya teman-teman yang disempurnakan oleh Mas petugas menjadi karakter tertentu daripada membuat hand painting sendiri. Paling tidak aku sudah dibikin kagum sih, Si Kecil bisa mengenali bentuk-bentuk yang sudah dipelajari di rumah.

"Yakin nggak mau buat kayak gitu?" Kak Ghifa menggeleng. "Itu mewarnai. Seperti di rumah. Yuk, mewarnai!" Dia menggeleng juga. Apa mungkin merasa kalau dia sudah pernah melakukannya terus kurang tertarik? Entahlah. Tapi, kalau di rumah, giliran sudah pegang krayon ya begini deh hasilnya. Tiap kali aku mengeluarkan buku, dia langsung ikutan ambil krayon dan maunya ikutan menulis di atas kertas kerjaku. Hihi.

Hasil karya Kak Ghifa
Melihat kursi di depan psikolog anak kosong, aku buru-buru masuk ke area CONSULTATION. Apa yang ingin aku konsultasikan?

AREA CONSULTATION

"Hai, namanya siapa?"

"Kak Ghifa."

"Kak Ghifa mau permen?" Mbak Psikolog menawari Kak Ghifa. Buruan deh Kak Ghifa mencomot 1. Padahal kalau di rumah sering aku larang. Hari itu mah #IYABOLEH dan, "Bukaa..." pinta Si Kecil.

Saat melihat Kak Ghifa makan permen, "Eh, pinter ya, makan permennya dipegangi. Nggak langsung di-hap masuk mulut. Biasanya seusia Si Kecil kalau makan kan langsung masuk semua terus ntar dimuntahin karena kloloden (ketelen secara nggak sengaja)." Begitu komentar psikolog anak yang ada di hadapanku itu. Selama ini Kak Ghifa kalau makan sesuatu memang gitu, dihimpit sedikit-sedikit. Seperti makan semangka, tempe, es krim pun, iya.

Konsultasi bersama psikolog anak

Setelah bincang sana-sini, secara keseluruhan tumbuh kembang Kak Ghifa bagus, sesuai dengan usianya. Berkaitan dengan kemampuan bicara Kak Ghifa yang selama ini aku takutkan ternyata nggak ada masalah. Menurutnya, kemampuan berbicara Kak Ghifa sudah termasuk bagus karena pengucapan katanya sudah lengkap dan jelas, seperti Ummi, Abi, wedus (kambing), kuda, iwak (ikan), permen, duduk, dll.

Baca juga: Alasanku ingin Mengajak Suami dan Si Kecil Traveling

"Kakak ini jago kandang." tuturku.

"Apa iya? Ini enjoy banget gitu kok."

"Hihihi...Kakak emang gitu. Kalau pas awal-awal duh rewelnya minta ampun. Eh, giliran mau pulang, dia sudah nyaman di sini."

Ngobrol panjang lebar, ternyata emang itu sudah karakter Kak Ghifa yang jago kandang. Dia termasuk yang lama adaptasinya di tempat baru. Ada beberapa saran dari psikolog untuk mengurangi jago kandangnya Kak Ghifa.
  1. Sering-sering diajak ke tempat yang banyak bertemu orang baru.
  2. Sebelum ke suatu tempat di-sounding terlebih dahulu.
  3. Ceritakan yang baik-baik, nanti mau bertemu dengan siapa, mau beli apa, mau naik apa, dll.
Poin 1 nih yang masih jadi catatanku. Insya Allah akan aku laksanakan sesering mungkin. Kalau untuk poin 2 dan 3 sudah kulaksanakan. Kalau menurutku sendiri untuk mengatasi Si Kecil yang jago kandang itu orangtua harus siap dulu. Jangan Si Kecil tantrum malah ikut jengkel terus Si Kecil dibentak-bentak. Melainkan:
  1. Singkirkan pikiran buruk atau dugaan-dugaan yang nggak jelas. Misalnya, "Wah, ini nanti kalau ketemu sama banyak orang pasti rewel." Jangan seperti ini!
  2. Ciptakan suasana senyaman mungkin
  3. Turuti dulu apa maunya Si Kecil, seperti Kak Ghifa mau naik eskalator, lihat ikan, dan main mobil-mobilan.
  4. Pastikan Si Kecil dalam keadaan kenyang, nggak capek, atau nggak ngantuk.
  5. Buat janji dengan Si Kecil, apabila keinginannya sudah terpenuhi akan ikut kegiatan dengan manis.

Yeah, datang ke acara Nestle DANCOW ini rasanya seperti dapat paket lengkap. Si Kecil hepi, Ayah Bunda juga teredukasi. Sayang, di meja ahli nutrisi lagi banyak yang antre saat itu sedangkan Kak Ghifa sudah mulai ngantuk. Padahal aku ingin tanya soal berat badan Kak Ghifa yang nggak naik selama 2 bulan terakhir ini. Akhirnya, kami pun memutuskan untuk kembali ke area PHOTO BOOTH untuk mengambil hasil cetak foto kami baru kemudian pulang.

Yeay! Punya foto bertiga lagi 😘😘
Rasanya, nggak ada ruginya menempuh jarak puluhan kilo meter untuk datang ke acara yang keren seperti ini. Dengan membiarkan Si Kecilku yang jago kandang ini bereksplorasi, aku bisa tahu kalau ternyata Si Kecil sangat berani dan bahkan mandiri di luar dugaanku selama ini. Terimakasih ya Nestle DANCOW.

Pantas saja kalau acara ini sangat diminati oleh Ayah dan Bunda di Medan ( 29-30 Maret), Surabaya (1 -2 April), Jakarta (29 - 30 April), dan Semarang (5 - 6 Agustus) kemarin. Untuk Ayah dan Bunda yang ada di Solo (9 - 10 September) dan Makassar (7 - 8 Oktober) jangan sampai kelewatan ya! Semoga tahun depan ada lagi acara serupa dan mampir juga di Semarang. Aku sudah nggak sabar melihat Kak Ghifa unjuk gigi lagi.

17 komentar:

  1. Anakku juga jago kandang hehe....
    seru ya mbk acaranya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Banget-banget. Manfaatnya luar biasa yang ku rasakan bareng Kak Ghifa.
      Kalau di tempat Mbak ada jangan lupa ikutan ya.

      Hapus
  2. Usia2 segitu mungkin masih beradaptasi mb, kamila juga masih takut2 pas ta ajak k central park..tapi bener juga harusnya di sounding dulu yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak semua, Mbak. Soalnya pas bareng aku masuk itu banyak yg seusia Kak Ghifa, pada berani, lincah jalan sendiri. Kalau menurutku termasuk karakter. Nggak tahu kalau Kamila. Soalnya Kak Ghifa itu dari jauh2 hari tak sounding, mau hari H, mau berangkat, sampai di parkiran tapi tetap saja. Kalau pergi2 ke tempat lain juga seperti itu.

      Hapus
  3. Sama kaya Thifa kalo br ketemu orang baru ngga mau disuruh main bareng giliran saatnya pulang baru mau 😅😅

    BalasHapus
  4. Mungkin anak-anak yang introvert dulu waktu kecilnya jago kandang trus dibiarin sama orangtuanya ya.

    BalasHapus
  5. Acaranya keren banget tuh. :D

    BalasHapus
  6. Anakku kalau di tempat baru gampang kenal orang. Tapi pas orangnya pulang, nangis deh. :v

    BalasHapus
  7. ndak sempat foto bareng ya mbak kita...hiks..soale ya anakku yo rodo rewel

    BalasHapus
  8. Hihi..kak Ghifa lucu deh. Semoga tahun depan ada lagi ya, pasti kak Ghifa udah lelarian kesana kemari deh

    BalasHapus
  9. acara nya seru bisa bikin anak anak menjadi kreatif

    BalasHapus
  10. Jadi ngebayangin gmn repotnya nnti klo pas punya anak .. tapi kayanya seru sih kalau ngajak anak2 main ke event kaya gitu :)))

    BalasHapus
  11. Mungkin karena jarang bertemu banyak orang di tempat asing aja. Coba sering2 diajak keluar rumah, pasti gak takut. Etapi berani juga ya main perosotan sendiri, Ghifa lebih PD malah ya

    BalasHapus
  12. Wah happynya jalan bareng sekeluarga ya mbak ika, anak happy ortu pun senang dan dapet pengalaman yang luar biasa, iya harus sering diajakin berbagai lingkungan dan tempat biar jadi lebih berani dan terus eksplor sekeliling 😊

    BalasHapus
  13. Sini ke rumah Bude nyari Dus ya Kak Ghifa 😊

    BalasHapus
  14. Menyenangkan sekali permainannya Mbak. Anakku pasti seneng nih kalo ikut acara kayak ginian

    BalasHapus
  15. setuju, aku juga jarang melarang si kecil

    BalasHapus