Ingatkah Kamu Kepadaku?

"Ingatkah kamu saat kita bersedih
Ingatkah kamu saat kita bahagia
Ingatkah kamu janji bersatu
Demi kasih sayang kita berdua”

Mak nyes rasanya hatiku saat mendengar lagu ini lagi. Pengen rasanya gulung-gulung di tempat. Tapi, saat itu sedang di mini market, bersama Kak Ghifa pula. Hahahaha. Mana mungkin? Petugas minimarket bisa mengusirku secara paksa deh.

Sumber foto: bursa musik

Sumpah, kalau dengar lagu dari Asap Band dengan judul Ingatkah Kamu ini rasanya seperti terlempar ke zaman-zaman SMA. Di saat aku merasakan, Oh, gini ya jadi ABG? ABG yang belum bisa move on dari cinta monyet. Hahahaha. *aku nulisnya sambil nyengir-geli*

Dulu, aku merasa lagu ini sangat-sangat mewakili kisahku banget. Kisah cinta monyetku yang tak pernah ada kabarnya. Hahaha...Intinya, aku pas SD dulu pernah suka dan disukai sama cowok, ciahh...*mulai geli deh nulisnya* Malah sejak kelas 3 SD kita sudah saling tahu rasa suka. Entahlah ya kamu mau menyebutku apa? Kecil-kecil kok cinta-cintaan? Tapi inilah anugerah dari Allah. Hihihi. Aku nggak tahu, kenapa aku kenal rasa suka ini terlalu dini? Wis pokoke gitu lah...

Lanjut tentang cinta monyetku tadi...

Eh, tahu-tahu pas SMP dia dikirim orangtuanya untuk nyantri ke Solo. Karena waktu itu belum musim HP, dia hanya bisa berjanji kalau pas pulang ke rumah akan main ke rumahku. Tapi, itu hanya berjalan sebulan dua bulan di awal perpisahan kami. Galau tingkat dewa deh. Hahahaha. Dulu itu sedih banget lho rasanya. Kalau ingat, Ya Allah, aku dulu lebay banget ya. Hahahaha.

Sampai akhirnya, menggalaulah aku. Aku bahkan sempat lho searching nama dia pas lagi trend Friendster. Tapi, nggak nemu. Lah dalah pas aku sudah ketemu orang yang bisa menggantikan posisi dia *ngikik sendiri nulis ini*, dia malah nongol. Kami bertemu di pertigaan jalan. Apa yang dilakukannya?

Dia hanya nyengir.

Woy, tidakkah kamu tanya apa kabar hatiku? *ketawa ngakak nulis ini*

Woy, selama ini aku menunggumu....

Sampai-sampai aku pasang NSP lagu tersebut. Aku berharap kalau dia akan meneleponku setelah aku miskol nomor HP-nya yang ku dapat dari teman SD kami dulu. Maksud hati biar dia tahu kalau aku kangen dia. Buwahahahaha....bahkan berbulan-bulan lho aku memperpanjang NSP itu. Eh, dia tak pernah meneleponku, membalas SMSku saja tidak. Sungguh, aku merasa, dulu, aku itu gatel banget ya sama dia. Hahahaha. Duh, duh, duh, aib, ini, aib.

Sebulan sebelum aku menikah,

Tanpa sengaja aku dipertemukan dengannya, malah dia yang nyamperin aku.

"Sebulan lagi aku mau nikah, datang ya."

Dia diam, seperti menghela napas.

"Sama siapa?"

"Yang pasti bukan kamu. Karena selama ini aku menunggumu tapi kamu tak kunjung datang juga."

Sepi. Dia kikuk. Tapi tak pernah ada penjelasan tentang perasaanku dan dia yang dulu.

Apakah dia hadir ke pernikahanku? Tidak. Patah hati kali. Ha-ha-ha.

Ah, itulah penggalan cerita hidupku. Benar kata orang, untuk bertemu orang yang tepat, kita dipertemukan dahulu dengan orang yang salah agar hidup kita selanjutnya lebih bermakna. Kalau aku nggak ketemuan sama dia dulu, bisa jadi aku nggak ketemu sama Abi, suami tercintaku.

Kamu punya lagu yang bikin kamu nyesek, hepi, jungkir balik, atau apalah itu setiap kali mendengarnya?