5 Kegiatan Akhir Tahun Bersama Anak yang Murah Meriah

Huuuuuhhhh...

Haaaaaaahhhhh!!

Rasanya legaaa banget. Apanya yang lega? Itu lho habis bagi rapot anak-anak. Rasanya pundakku sudah bisa digoyang-goyangkan lagi nih. Bisa jogetan sama Kakak lagi. Hihi.

Emang segitunya ya?

Iya, jujur saja, banyak drama di balik pembagian rapot anak-anak, kemarin. Makanya, saat Sabtu terlewati rasanya alhamdulillah banget. Semua berjalan sesuai dengan apa yang aku targetkan. Semoga wali murid juga puas dengan apa yang aku lakukan di semester ganjil ini. Pokoknya selamat datang liburan bau-bau sekolah. Hahaha.

Mandi bola dulu ya 😁

Liburan akhir tahun ini memang bau sekolah banget. Liburnya kurang lama tapi tugas administrasi segambreng. Mana cukup? Tapi lumayan lah ya 10 hari bisa ngelonin Kak Ghifa sepuasnya. Terpenting bangun tidur tidak bedundukan. Hahaha.

Kalau biasanya libur akhir tahun bisa 2 minggu lebih. Kali ini 10 hari kan ya lumayan. Makanya aku ingin memaksimalkan hari liburku.

Sebenarnya saat libur akhir tahun seperti ini aku tak pernah mengkhususkan harus pergi ke luar kota atau menginap di mana gitu. Jujur kukatakan memang keuangan kami lagi berhemat. Secukupnya saja lah.

Biar liburan akhir tahun ini tetap menyenangkan, bisa tetap menikmatinya bersama keluarga dan juga tidak banyak mengeluarkan dana, berikut aku tulis 5 kegiatan akhir tahun bersama anak yang murah meriah ala aku ya (sebagian sudah kulakukan lho).

1. Mengenalkan transportasi ke Kak Ghifa

Di tempat kamu masih ada becak? Di sini adanya betor (becak motor) sih. Bentuknya ya nggak jauh beda kan ya.

Liburan ini aku ingin mengajak Kak Ghifa naik becak. Semata-mata mau ngenalin ke Kakak, ini lho becak Kak. Entah nanti Kakak masih ingat atau nggak pas sudah besar, terpenting dia hepi saja. Kalau pas lihat gambar becak setidaknya dalam benaknya, ah, aku sudah pernah naik ini sama Ummi. Begitu.

Rute yang kupilih nggak jauh-jauh kok. Rencanaku sih mau naik becak dari rumah ke bank. Hihi. Sekalian ada perlu gitu. Kira-kira jaraknya 1 km lah. Paling banyak berangkat dan pulang bayar 10 ribu saja. Murah kan?

2. Main ke Toko Buku

Ke toko buku yang ada di sini sudah sering sih. Tapi kan kecil. Pengen deh sekali-kali mengajak Kakak ke toko buku yang lebih besar seperti, Toga Mas atau Gramedia di Semarang sana. Semoga memang bisa terlaksana rencanaku ini.

www.pixabay.com

Rencanaku nanti berangkatnya mau naik bus aja. Soalnya jalanan juga ramai banget. Ngeri deh kalau misalnya harus pakai motor ke sananya. Kalau naik bus kan Kakak juga sudah terbiasa dan dia hepi banget.

Untuk biaya, pulang pergi naik bus dari rumah ke Gramedia itu kira-kira 20 ribuan. Beli makan berdua sama Kakak nggak sampai 50 ribu. Beli buku secukupnya saja. Yah, maksimal 200 ribu lah untuk merealisasikan kegiatan ini.

3. Pergi ke Pasar

Emang nggak pernah ke pasar? Bisa ke pasar bareng Kakak ya kalau pas hari Minggu saja. Pasar tradisional di dekat rumah juga nggak setiap hari buka. Hanya pas weton Pahing, Kliwon, dan Pon saja.

Pas liburan ini? Wah, Kakak hepi banget kalau diajak ke Pasar. Apalagi dia punya seseorang yang mau dicari.

Namanya Mbah Mad, beliau itu pemilik rombongan barongan. Kakak mengenalnya dari video barongan yang aku simpan di HP. Setiap kali ke pasar dan melihat Mbah Mad, dia langsung teriak-teriak, "A Mad, A Mad, Mi (Mbah Mad, Mbah Mad, Mi)." Hihi.

Saat di pasar, Kakak suka sekali jalan sendiri. Tak pernah dia meminta untuk digendong. Bawaannya malah ucul terus. Hihi. Akan tetapi, aku juga milih-milih tempat sih. Kalau lorong pasar agak sepi, aku biarkan saja dia jalan di depanku. Kalau pas ramai ya aku gandeng.

Pas di pasar, Kakak nggak selalu minta jajan. Palingan hanya beli es krim nggak sampai 10 ribu atau pas ada yang jual ayam warna-warni, bebek, atau ikan, baru deh Kakak merajuk minta dibeliin. Itupun aku membiasakan Kakak untuk memilih salah satu saja yang dibeli. Nggak boleh semua harus beli.

4. Main ke Playground

Salah satu tujuanku untuk mengajak Kak Ghifa ke playground adalah untuk menyalurkan 'pecicilan'nya. Terutama yang mainan njotjotan, apa ya namanya aku nggak paham-pokoknya seperti di foto bawah ini.

Ada yang punya anak seusia Kak Ghifa (27 bulan)? Kakak ini kalau di rumah hobi banget manjat kursi, meja, jendela, punggung Abi, jendela tetangga, naik di atas motor, sampai yang paling bikin aku melongo adalah dia bikin perosotan setinggi 1 meteran pakai kasur lipat. Makanya, pergi ke playground ini selain dia bisa bertemu dengan banyak orang, energinya bisa disalurkan jadi perasaan yang hepi.

Modalnya berapa sih main ini? Cuma 5 ribu sepuasnya, secapeknya. Sama mainan yang lain paling banyak hanya 30 ribu. Murah kan?

5. Bersepeda dengan Kak Ghifa

Bersepeda, lari pagi, atau sekedar jalan santai di pagi hari ini sebenarnya kegiatan untukku dalam rangka hidup lebih sehat. Lebih turun berat badanku, biar nggak dikira hamil lagi. Hahahaha.

Aku pikir kenapa nggak aku ajak Kakak? Sekalian membiasakan Kakak bersosialisasi sama banyak orang.

www.pixabay.com

Sebelum terjun ke dapur kuajak Kakak bersepeda. Paling lama 30 menit lah. Kadang kalau pas malas buat lauk, pas pergi bersepeda nyolokin rice cooker dulu ntar pulangnya mampir beli lauk. Sampai rumah, Abi sudah bantu bersih-bersih rumah dan tinggal sarapan bersama.

Itulah 5 kegiatan liburanku di akhir tahun ini ya Mbak Uniek dan Mbak Novi. Pada dasarnya semua kegiatan ini ingin kuhabiskan bersama keluarga terutama anakku, Kak Ghifa.

Bisa kusebut liburan adalah momen balas dendamku untuk menjadi ibu rumah tangga tulen. Rasanya bagaimana? Capek banget. Tapi aku puas karena bisa melayani suami dan anakku secara utuh. Lelahnya ibu rumah tangga tuh kayak gini ya?

Kamu, biasanya kalau liburan akhir tahun gini punya dana khusus nggak sih?