Rambut yang hitam legam dan panjang terurai adalah mahkota idaman seorang wanita sekaligus jadi pemikat kaum Adam. Oleh karena itu, tak ada kebetulan jika Allah memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupnya dengan hijab. Karena mahkota wanita harusnya memang jadi hadiah terindah hanya bagi suami. Sebagai seorang istri, bagaimana caraku merawat mahkotaku agar tetap terawat, sehat, tidak kusut dan tetap wangi meskipun setiap hari tertutup oleh hijab?
Aku dan abi yang selalu sok cuek setiap kali foto berdua. |
Setiap pasangan suami istri memiliki ritual tersendiri untuk merawat sisi keharmonisan rumah tangganya. Sama halnya denganku dan suami. Suamiku punya kebiasaan yang awalnya membuatku risih, yaitu setiap kali aku tidur harus membelakanginya. Karena suami akan memeluk sambil menciumi rambutku. Kebiasaan itu makin ajeg dilakukan disaat kami telah memiliki si kecil dan saat aku sedang menidurkan si kecil di malam hari. Entah kebiasaan itu sebagai bentuk protes, ‘Kok anaknya mulu sih?” atau apa, tapi sampai detik ini pun selalu seperti itu.
Rambutku Rusak Sejak SD Kelas 6
Rambutku jadi seperti singa ngamuk karena kebiasaanku yang tidak baik di masa lalu. Setiap hari dan sepanjang hari rambutku tetap dikucir terus seperti Sakiko Sakura, Kakak Maruko Sakura dalam serial anime favoritku saat SD, Chibi Maruko Chan. Aku ini penggemar setianya. Makanya aku meniru gaya Kakak Maruko karena saat itu kami sama-sama duduk di kelas 6 dan berharap bisa sepertinya, sosok yang rajin, tenang, dan pandai. Tidak seperti Maruko yang pemalas, nilainya di sekolah buruk, sering terlambat, suka menyusahkan ibu dan bikin semua berantakan. Sekarang aku sadar, ternyata orang kalau terlalu ngefans sama tokoh tertentu kok bisa gila-gilaan ngikutinnya ya?
Inilah Kakak Maruko yang aku idolakan, dulu, rambutnya yang selalu dikucir, kuikuti selalu. |
Oiya, aku ada pengalaman yang menurutku ini tambah gila banget dan aku mikir, kok ya dulu mau ngelakuin itu? Saat SMP, kalau nggak salah pas aku kelas 8, ada tren mencatok rambut dengan setrika sebagai pengganti alat catok yang dulu harganya mahal banget. Semua teman-temanku pada heboh memamerkan hasil karyanya. Rambut mereka makin hitam dan lurus. Karena aku penasaran dan sudah terlalu malu dan capek juga dengan rambutku yang mengembang gila-gilaan itu, aku pun termakan tren tersebut.
Pliisss, jangan bayangkan bagaimana posisiku saat menyetrika rambut! Nungging-nungging tak karuan dalam keadaan pintu kamar tertutup. Hahahaha.
Apakah uji cobaku berhasil? Ternyata berhasil lho. Rasanya tuh hepi banget. Setiap hari aku sisiran mulu, setiap kali ketemu kaca langsung bercermin. Tingkat kepedeanku makin bertambah berkali-kali lipat. Yes, aku punya penampilan baru dengan rambutku yang lurus.
Ternyata bahagiaku hanya seminggu, karena setelah beberapa kali keramas, rambutku seakan kembali ke wujud asalnya. Hahahaha. Setrika lagi, lagi, dan lagi, sampai akhirnya ketahuan ibu dan aku dimarahi habis-habisan.
Ada untungnya juga ketahuan ibu, karena setelah itu ibuku rela menyisihkan uang belanjanya untuk membelikanku alat catok dan obatnya di salon. Pas bagian ini aku nggak ada prihatin-prihatinnya, karena dalam benakku saat itu hanya ada rambutku harus lurus seperti punya teman-teman.
Ternyata kebiasaan menyetrika rambut dengan setrika sudah ada sejak tahun 1960an. Sumber gambar dari ilpost.it |
Aku masih ingat betul, waktu itu alat catok rambut sama obatnya itu dihargai uang selembar seratus ribu. Lha uang sakuku saja saat itu dua ribu. Mahal banget kan?
Dengan telaten ibu merawat rambutku yang kering, kasar, rapuh, memerah, dan mengembang di rumah. Dicatoknya rambutku setiap seminggu sekali. Semua dilakukan ibu agar aku tidak malu dengan penampilanku yang berambut bergelombang ini. Satu wadah obat catok itu bisa dipakai sekitar satu bulanan. Saat pembelian yang ketiga, aku meminta ibu untuk stop membeli obat catok rambut. Aku memutuskan untuk menahan malu saja karena rambutku yang makin rusak karena sering dicatok daripada ibu harus mengurangi jatah uang belanjanya.
Aku baru sadar tak punya foto SMA yang sendiri. |
Alhamdulillah, sejak SMA aku memutuskan untuk memakai hijab. Selain untuk memenuhi nazar karena masuk SMA favorit, pilihanku untuk memutuskan untuk berhijab salah satunya karena aku memang malu dengan keadaan rambutku. Tapi, yang kulakukan ini jangan dicontoh, karena harusnya kita berhijab karena perintah Allah, bukan karena malu memiliki rambut yang rusak.
Meskipun Cinta Bukan Berarti Mau Apa Adanya Saja
Saat pertama kali membuka hijab di depan suami di malam pertama pernikahan kami, aku sangat was-was. Bisakah suami menerimaku apa adanya, terlebih mahkotaku yang tak seindah milik wanita di luar sana? Alhamdulillah, suami tidak komen apa-apa. Aku beruntung dijodohkan Allah dengan laki-laki yang mau menerimaku apa adanya. Semenjak hari itulah, aku bertekad untuk merawat mahkotaku, sebisaku, paling tidak tetap bersih dan wangi, walau aku sibuk bekerja di luar rumah.
Foto satu bulan setelah menikah. Kami tampak bahagia meskipun masih kurus kerontang. Hihihi. |
Ternyata godaan untuk merawat rambut nyatanya bisa datang kapan saja. Misalnya, sejak ada kehadiran si kecil urusan ini mulai terabaikan. Boro-boro keramas, sisiran saja seingatku. Terpenting urusan rumah tangga kelar dan si kecil nggak nangis sudah hepi banget rasanya. Seringnya keramas saat rasa gatal sudah tak tertahankan lagi, habis itu lupa sisiran. Hihihi. Ini penyakit banget.
Sampai akhirnya, suamiku melakukan protes terselubung. Saat aku sedang asyik tengkurap di depan notebook dan berkutat dengan pekerjaan sekolah, Kak Ghifa dinaikkan ke punggungku. Di tangannya ternyata sudah ada sisir.
“Eh, cucah (susah).” gerutunya.
“Cium, Kak, bau, nggak?” perintah suami.
“Bau pong (pol).”
Percakapan itu diakhiri dengan tawa lepas kami yang merasa lucu atas ucapan Kak Ghifa.
Dari kejadian tersebut, aku kesindir habis-habisan. Iya ya, baru kala itu juga suami mengeluhkan apa yang ada di tubuhku. Aku yang keterlaluan kali ya, sudah tahu suami punya kebiasaan menciumi rambut istrinya malah lalai atas kebahagiaan kecil sang suami. Mentang-mentang tertutup hijab, nggak sisiran, nggak keramas ya aman-aman saja, bukan? Padahal?
Akhirnya aku memutuskan untuk melakukan perawatan rambut alami di rumah. Pengen sih sesekali ke salon sekalian me time, pengen sekalian merasakan kepala dipijat-pijat, tapi mana sempat? Kalau bisa dilakukan di rumah, nggak ada salahnya, bukan? Terpenting aku sudah punya modal niat yang kuat untuk merawat rambutku. Ini demi suami, pun demi mendengarkan kebutuhan rambutku.
Pengalaman dan Pelajaran Berharga saat Merawat Rambut dengan Emeron Complete Hair Care
Kenapa memutuskan untuk coba Emeron? Alasan utama membeli produk ini karena harganya sangat ekonomis. Dengan uang senilai tiga puluh tujuh ribu rupiah aku sudah bisa mendapat paket promo Emeron Complete Hair Care (sampo 170 ml, kondisioner 170 ml, dan hair vitamin isi 6 kapsul) plus Emeron Bag. Saat pembelian kedua, paket komplit sampo, kondisioner, dan hair vitamin mendarat cantik di rumah hanya merogoh kocek empat puluh satu ribu saja.
Aku dan Emeron bag, lumayan bisa dipakai arisan. |
Selain itu, produk Emeron yang diproduksi oleh PT. Lion Wings Indonesia ini menyediakan tiga varian, yaitu Black & Shine, Soft & Smooth, dan Damage Care. Varian yang ada ini bisa dipilih sesuai dengan keluhan yang dialami. Kalau aku jelas, pilih yang berwarna kuning, Damage Care. Karena rambutku sudah terlalu kering, kasar, rapuh, memerah, dan mengembang sehingga saat disisir pada rontok brol-brol-an.
Kalau rambut kamu cocok yang mana? |
Produk Emeron ini memang saat ini belum ada di toko-toko dekat rumahku. Pun di minimarket juga belum komplit. Baru ada samponya saja. Makanya, aku beli online di JD.ID dan nyetok di rumah agar nggak kehabisan. Belanja di JD.ID pun enak kok, bisa bayar di tempat dan sampai ke rumahku sekitar 3 harian, pun nggak kena ongkos kirim.
Bukti belanja saat pertama kali belanja Emeron di JD.ID |
Kesan pertama memakai Emeron Complete Hair Care sesuai petunjuk penggunaannya itu cukup heran juga. Karena aku langsung merasakan perubahannya. Biasanya kalau sudah keramas, pas masih basah, rambutku kelihatan lurus tuh, giliran sudah kering langsung ngembang nggak punya aturan. Nah, ini beda. Rambutku seperti ada pemberat di ujung-ujungnya. Masih mengembang, tapi nggak keterlaluan seperti biasanya. Terus baunya khas banget. Meskipun seharian pakai hijab, sorenya tetap wangi.
Tutup botol sampo yang aman dari tumpah |
Tutup tube kondisioner |
Setiap kemasan vitamin rambut berisi 6 biji |
Perubahan tersebut menunjukkan bahwa formula Active Provit Amino oleh teknologi Jepang yang ada di Emeron Complete Hair Care memang bekerja secara optimal untuk menguatkan dan menutrisi setiap helai rambutku. Apalagi untuk Emeron Damage Care yang kupakai ini juga diperkaya oleh natural ingredients, salah satunya yaitu alpukat.
Siapa yang tidak tahu alpukat? Buah ini banyak mengandung vitamin A, B, C, E, K, tembaga, potassium, iron, magnesium, dan fosfor. Dan sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa alpukat merupakan bahan alami yang mampu memperbaiki kerusakan rambut. Makanya sampai hari ini, hari ke 31, aku tetap memakai Emeron Complete Hair Care untuk merawat rambutku.
Sebulan memakai Emeron Complete Hair Care ini aku sangat puas melihat perubahan rambutku. Memang yang namanya perawatan secara alami perubahannya tidak bisa drastis. Intinya rambutku sudah nggak kayak singa ngamuk lagi. Kelihatan lebih berisi, lebih hitam, dan dapat bonus baunya wangi. Makanya, aku ingin berbagi beberapa catatan penting nih untuk kamu. Semoga bermanfaat untukmu yang juga berhijab, sibuk bekerja dan punya masalah rambut sepertiku. Diantaranya sebagai berikut.
- Pilihlah Emeron Complete Hair Care sesuai dengan kebutuhan rambutmu. Jangan lupa perhatikan aturan pakainya, bagaimana cara pakai sampo, kondisioner, dan vitamin rambut agar hasilnya lebih maksimal sudah tertera di kemasan.
- Perkuat niat untuk merawat rambut demi siapa, misalnya diri sendiri dan membahagiakan suami.
- Luangkan waktu untuk keramas. Alasan orang yang sibuk bekerja ogah keramas adalah tidak punya waktu banyak untuk keramas dan mengeringkan rambut. Karena setelah keramas harus ngeringin rambut dulu padahal buru-buru bekerja. Pengalamanku nih, kita yang harus pintar-pintar bagi waktu kalau nggak mau berangkat kerja dengan rambut yang basah. Karena ujung-ujungnya rambut akan lepek dan bau. Bagaimana cara mengakalinya? Dulu, pas belum ramadan, aku selalu keramas saat pulang sekolah, sekitar pukul 13.00. Karena pukul 15.00 aku akan bekerja lagi, jadi ada waktu 2 jam untuk mengeringkan rambut. Toh, jam segitu anakku masih tidur siang. Jadi, bisa me time di kamar mandi. Setelah bulan ramadan, kuganti kebiasaan jam keramasku menjadi pukul 04.00 setelah sahur dan menunggu waktu sholat subuh. Itu berlangsung sampai hari ini dan alhamdulillah semua aman terkendali. Nah, kalau kamu pasti tahu kan waktu-waktu yang paling pas untuk dirimu sendiri.
- Kalau sudah tahu waktu yang pas untuk keramas, usahakan untuk tidak memakai hijab saat rambut basah. Pokoknya harus konsisten. Kalau kamu mau konsisten selama 21 hari saja, insya Allah keramas setiap hari akan jadi kebiasaan baru yang terjadwalkan.
- Sebelum keramas kubiasakan untuk menyisir rambut terlebih dahulu. Ini untuk antisipasi kerontokan rambut saat disisir setelah keramas. Pun saat hendak tidur.
- Saat hendak tidur, alangkah lebih baiknya kalau ikat rambut dilepas. Kini, aku juga pede banget kalau bangun tidur. Karena rambutku nggak seliar dulu. Hihihi.
Sebenarnya simpel banget ya masalahku ini. Disindir sama suami karena rambut yang tak terawat. Padahal suami punya kebiasaan demikian. Hihihi. Untung saja aku ketemu sama produk Emeron Complete Hair Care ini. Tujuan awal hanya untuk menyenangkan suami, tapi karena mendengarkan kebutuhan rambutku, dapat keuntungan yang dobel. Rambutku kini juga lebih terlihat berisi-tidak mengembang, lebih hitam, dan dapat bonus wangi yang khas banget dalam waktu 31 hari.
Nah, sekarang giliran kamu untuk #DengarkanRambutmu! Pengalamanku #CobaEmeron di atas semoga bisa menginspirasimu untuk selalu mencintai diri sendiri ya. Karena rambut yang bermasaah pasti akan ada solusinya. Tergantung pada diri sendiri, mau nggak mencoba?
Alhamdulillah, karena aku berani mencoba, kini rambutku jadi kesayangan, pun aku berhasil memenangkan hati suamiku. Yah, kalau suami sudah hepi, mau ganti laptop baru semoga dijabanin. Hihihi.
Sumber bacaan:Alhamdulillah, karena aku berani mencoba, kini rambutku jadi kesayangan, pun aku berhasil memenangkan hati suamiku. Yah, kalau suami sudah hepi, mau ganti laptop baru semoga dijabanin. Hihihi.
- https://m.liputan6.com/fashion-beauty/read/2916779/manfaat-alpukat-untuk-rambut-yang-perlu-anda-ketahui
- https://www.merdeka.com/gaya/6-alasan-kenapa-buah-alpukat-baik-untuk-rambut-dan-kulit-kepala.html
- http://emeronhaircare.com/bebas-dari-masalah-rambut-dengan-emeron-complete-hair-care.html
Zipp mbak. Kapan2 mau nyoba juga aah daily care pakek emeron nya...rambutku juga uda mli rusak nih gr2 catok jg 😥😥😣
BalasHapusAh, aku sekarang no catok, Mbak. Traumaaaaaa. Pilih yang alami2 saja.
HapusWkwkwkwk.. setrika rambut. Mbaaa... mbaaa.. rambut ngembang gitu kan keliatan tebel rambutnya. Klo kek saya rambutnya lurus, mau tebel kek gimana juga keliatan tipis.
BalasHapusSaya ngebayangin setrika rambut itu bikin angus loh.. ternyata nggak ya.
Sekarang setrika rambutnya pake emeron ya.. xixixi.
Jangan bayangin kalo mengembangnya kayak habis diblow, Mbak. Ini ngembangnya Maa Syaa Allah, nggak ada bagus2nya. Kalau nggak diikat bisa2 terbang tuh rambut, saking nggak bisa diatur.
HapusKeren sharingnya, jadi semakin termotivasi untuk ngerawat rambut niih
BalasHapusTerima kasih Mbak Nia sudah mampir.
HapusPaket lengkap membuat rambut semakin terawat. Emeron harganya terjangkau ya. Cocok untuk perawatan rambut wanita Indoensia
BalasHapusSampo ini yg paling ekonomis menurutku, Mbak. Soalnya sampo dengan volume 170 ml biasanya di atas 30 ribu.
HapusWanginya enak ya. Membangkitkan kenangan masa remaja nan indah dulu ^^
BalasHapusTrus, paketnya juga lengkap untuk seluruh keluarga.
Khas banget, Mbak. Kan aku nyetok di lemari ya. Tiap kali buka lemari langsung wanginua semerbak.
HapusSaamaan aku make yang item mba Diyan hehehe
BalasHapusduh makin lengket aja. Kaget penampakanmu dulu kuyus ih kayak aku.
Aku pakai yang kuning Mbak say. Hihihi.
HapusHahaha. Aku juga kaget setelah buka foto jadul, Mbak. Hahaa. Ternyataaa yaaa
rambutku juga kayak singa kalo abis rambut. hmm...kek nya harus nyobain emeron ini juga deh hihi
BalasHapusHahahaa....temennya singa banyak ya. Wkwkwk.
HapusRambutku kering nih, mungkin pakai vitamin emeron bisa ngembaliin jadi sehat lagi ya?
BalasHapusHarus konsisten, Mbak. Kalau cuma pakai seminggu doang ya hasilnya nggak terlalu maksimal.
HapusHm, aku belum pernah nyobain emeron yang warna kuning ini.
BalasHapusKenali rambut Mbak Tika dulu, Mbak. Apakah rusak? Kalau rusak bisa nih pakai yg kuning ini.
HapusWih...sip markusip ini.. 👍 buat Ika yg selalu totalitas.. Semoga sukses y...
BalasHapusMakasih Mbak :)
Hapuskalau dapat produk yang pas memang enak banget ya baa...dan rambut yang sehat pasti disukaaa
BalasHapusIya, Mbak. Beruntung banget aku mau nyobain produk ini. Karena ini pengalamanku yang tak sengaja.
HapusEmeron ini produk yang kupakai sejak kecil, tapi varian barunya yg ini susah didapatkan. Belum ada di toko komersial
BalasHapusIya, Mbak. Di sini juga belum lengkap. Di minimarket ada baru samponya. Moga ntar segera ada ya, Mbak.
HapusBeli sepaket dapat tas lucu? Waaah... beli gak ya. Mumpung sampo tinggal dikit.
BalasHapusIni pas ada promo Mbak.
HapusYa ampuun ini produk legend banget ya dari zaman aku masih kecil sampe gini hari. Hebat tetap bisa bersiri bersaing sama kompetitor anyar. Btw aku juga suka wanginya emeron
BalasHapus