Itu statusku di WhatsApp Kamis lalu (2/8) dan kamu tahu apa komentar teman-teman yang melihat statusku itu?
“Sabar, Mbak.”
“Hahahaha……sabar.”
“Sabar, Buuuukkkk.”
Bukan, bukan. Aku nggak ngeluh lho itu. Aku hanya menuliskan ‘noise’ yang ada dalam otakku agar aku tidak stres. Karena aku merasa terganggu banget dengan keadaan tersebut. Saat itu moodku porak-poranda dan aku ingin cepat move on agar bisa mengerjakan tugas yang sudah menunggu di depan mata. Nggak ada waktu untuk bermelow-melow ria. Lagian ya kalau aku nggak sabar, aku sudah resign jadi guru dari dulu. Hihihi. Tapi, ternyata, persepsi orang?
Berkali-kali kubaca ulang statusku di atas, nggak salah juga sih ya kalau mereka berpikiran kalau aku sedang ngeluh. Sedihku adalah ternyata aku ini menyebar tulisan yang bisa jadi memberikan aura negatif kepada orang lain. Duh, duh, duh. Maaf.
Kulupakan tentang status dan WA dari teman-temanku di atas. Kupandangi meja kerja yang penuh dengan buku tabungan anak-anak, buku tugas mereka yang menanti dinilai, administrasiku sebagai guru yang harus diselesaikan, belum lagi menyiapkan pembelajaran esok hari, padahal hari sudah lewat waktu dzuhur. Ditambah tugas sekolah yang akan akreditasi. Huh, hah. Hatiku rasanya kemrungsung banget.
Mejaku yang amburadul |
Aku berdiam diri. Kuletakkan kepala di atas meja. Kuhembuskan napas panjang berkali-kali. Mataku memandang origami burung yang melayang-layang di atas langit-langit kelas. Pikiranku hanya satu, “Bagaimana caranya biar moodku bisa balik lagi?”
Tiba-tiba, “Krucuk…..krucuk.” suara perutku protes.
Hahaha. Oke, makan dulu, semoga setelah ini moodku bisa kembali lagi.
Kubuka tas ranselku. Kukeluarkan bekal yang sudah kusiapkan tadi pagi. Saat kuangkat, di bawahnya ada paket Colour to Life dari Faber Castell yang dari minggu lalu belum kusentuh saking banyaknya pekerjaan. Mungkin sekarang waktunya paket itu kubuka, pikirku saat itu.
Seraya mulut mengunyah makanan, tanganku membuka paket bergambar timbul pasukan berkuda itu. Di dalam paket Colour to Life ini ternyata berisi: satu buah Augmented Reality Colouring Book (Buku mewarnai), 20 warna Connector Pen, dan kertas petunjuk cara mewarnai plus memainkan Connector pen sebagai lego.
Connector pen yang empuk saat digunakan untuk mewarnai |
Kuhabiskan makan siangku dengan cepat. Aku sudah nggak sabar membuka pembungkus dari Augmented Reality Colouring Book. Ternyata di dalamnya ada 15 gambar dengan 3 gambar pasukan berkuda, 3 gambar anak laki-laki, 3 gambar nona cantik, 3 gambar kucing pelukis, dan 3 gambar anak yang naik pesawat. Masing-masing gambar memiliki gaya dan ekspresi yang berbeda.
Yang membuatku penasaran dengan paket Colour to life dari Faber Castell ini adalah gambar yang kita warnai, apabila discan dengan gawai yang sudah ada aplikasi Colour to life-nya, akan jadi karakter tiga dimensi yang unik, sesuai dengan warna yang ada di buku. Jadi, begini prosesnya setelah kupraktikkan sendiri.
1. Warnai dulu gambar yang kita suka. Kalau aku pertama milih nona cantik. Warnai sesuka hati kita. Jangan pernah takut hasilnya kurang bagus! Kalau aku sih mewarnai ya mewarnai saja. Apalagi saat itu yang kucari adalah bagaimana caranya agar moodku bisa balik lagi. Banyak pakar yang mengungkapkan kalau dengan mewarnai, bisa mengurangi stres.
Mungkin bagi orang yang paham betul teknik mewarnai akan tahu kalau hasil mewarnaiku ini menggambarkan kalau moodku yang lagi nggak karuan. Perhatikan, saat mewarnai, jangan sampai bingkainya ikut diwarnai ya! Karena bingkai tersebut ada kode tertentu yang menentukan keberhasilan kita memindai gambar yang ada.
1. Warnai dulu gambar yang kita suka. Kalau aku pertama milih nona cantik. Warnai sesuka hati kita. Jangan pernah takut hasilnya kurang bagus! Kalau aku sih mewarnai ya mewarnai saja. Apalagi saat itu yang kucari adalah bagaimana caranya agar moodku bisa balik lagi. Banyak pakar yang mengungkapkan kalau dengan mewarnai, bisa mengurangi stres.
Mungkin bagi orang yang paham betul teknik mewarnai akan tahu kalau hasil mewarnaiku ini menggambarkan kalau moodku yang lagi nggak karuan. Perhatikan, saat mewarnai, jangan sampai bingkainya ikut diwarnai ya! Karena bingkai tersebut ada kode tertentu yang menentukan keberhasilan kita memindai gambar yang ada.
Begini wajah bu guru kalau sudah kelewat pukul 14.00, hihihi. |
Bingkainya jangan diwarnai ya |
2. Download aplikasi Colour to Life dengan langsung memindai barcode yang ada di kemasan luar Colour to Life. Atau bisa juga langsung unduh di Play Store atau App Store.
3. Buka aplikasi Colour to Life, ikuti petunjuknya yang muncul, kemudian pilih salah satu dari lima karakter yang ditawarkan. Scan. Karena aku milih nona cantik, kuklik Dress Up Challenge. Hal yang harus diperhatikan saat memindai adalah jarak gawai dengan buku mewarnai minimal 30 cm, pastikan pencahayaannya cukup (di dalam ruangan saat maghrib tiba tanpa lampu masih bisa memindai), saat gagal memindai segera alihkan dari buku mewarnai dan lakukan kembali. Tunggu sampai muncul warna hijau dan muncul karakter tiga dimensi dari gambar yang kita warnai.
4. Setelah muncul karakter tiga dimensinya, terserah kita mau selfie atau mau main game dengan karakter tersebut. Misalnya mau selfie, bisa langsung klik ikon kamera yang ada di layar. Pun bisa dengan menggunakan kamera depan atau belakang. Uniknya, karakter yang ada bisa kita ubah posisi dan ukurannya dengan jentikkan jari.
5. Bagaimana kalau main game? Klik saja “Play The Game”. Yang bikin gemas saat main game di aplikasi Colour to Life adalah kalau kalah main, atau waktunya sudah habis, harus kembali memindai gambar lagi untuk bisa main game. Padahal lagi gemas-gemasnya main lho. Hihihi. Andai saja kalau nggak perlu memindai lagi, jadi kalah ya langsung cus main lagi. Hahaha.
Agar lebih paham, berikut ini aku sertakan video unboxing dan cara menggunakan Colour to Life dari Faber Castell ya.
Terbawa Suasana Sampai Mood Kembali Hepi
Puas berselfie dan main game dengan karakter nona cantik, aku penasaran dengan karakter lainnya. Kuwarnai dan kumainkan semuanya. Akan tetapi, dari kelima games yang ada, aku paling suka dengan Giddy Up! Di game ini aku bisa mengasah konsentrasiku. Sesekali kalau aku menabrak penghalang kuda, tanpa sadar aku berteriak. Hahaha. Makanya, teman sejawatku yang ada di kelas sebelah, menengokku.
"Ada apa?"
Ketika kuceritakan tentang keunikan paket Colour to Life ini, dia ikutan nimbrung main game dan berselfie ria denganku.
Muka muka bantal, make up luntur karena gerak sana-sini. Hahaha. Sungguh kami malu tak secantik nona ini. |
Sesungguhnya kami menahan tertawa karena ketagihan selfie mulu. |
Hahaha.
Alhamdulillah, hari itu kami kuat lembur untuk persiapan akreditasi sekolah sampai pukul 16.00 WIB. Aku pribadi sangat tertolong, walau hanya sebentar bermain dengan Colour to Life, tapi memang beda. Perasaan lebih hepi. Wajah ketarik sana-sini karena tertawa. Otot rahang juga nggak kaku.
Pun, menjalani pekerjaan yang tak ada habisnya jadi lebih ringan, seperti tanpa beban. Apalagi setelah itu aku harus menempuh perjalan pulang dan bergelut dengan pengguna jalan lainnya. Mood yang terjaga dengan baik sangat kuharapkan. Jangan sampai saat tiba di rumah, anak dan suami yang sudah menanti di rumah jadi sasarannya.
Kak Ghifa Mencoba Colour to Life
Hendak menularkan kebahagiaan yang kurasakan, kupamerkan paket Colour to Life kepada Kak Ghifa. Pertama lihat sampulnya, "Kuda, Mi. Kudaaaaa." Langsung dibuka dan matanya berbinar-binar.
Usia Kak Ghifa saat ini baru menginjak tiga tahun. Dia memang belum mahir mewarnai. Akan tetapi, melihat gambar yang begitu menarik, dia langsung mewarnainya. Kutawarkan bantuan, "Kakak bisa, Mi."
Oke, kubiarkan saja dia mewarnai sebisanya. Sampai-sampai bajunya terkena Connector Pen. Akan tetapi, setelah kucuci bekas noda Connector Pen bisa hilang dan saat kucek di internet memang bahan yang digunakan aman untuk anak-anak.
Dengan penuh konsentrasi Kakak mewarnai gambar |
Taraaaaaa, ini dia hasil mewarnai Kakak |
Lumayan kan ya hasilnya? Itu yang bulat-bulat aku yang mewarnai. Nggak lama sih, berhenti dan tidak kulanjutkan karena Kakak marah kalau dibantu mewarnai. Hahaha. Padahal, lima menit kemudian langsung diletakkan dan Kak Ghifa lebih tertarik untuk membongkar pasang Connector Pen menjadi lingkaran besar. Hihihi.
Kak Ghifa menemukan lego unik. Hihihi. |
Akhirnya, sore itu kuakhiri dengan mengajak Kak Ghifa untuk memindai gambar pasukan berkuda yang telah diwarnai dan berselfie. Betapa dia tampak sangat girang. Saat tahu kuda yang ada di kertas bisa berada di gawaiku, disentuh-sentuhlah kuda itu dengan jari mungilnya. Sesekali dia nyengir, karena melihat kaki kuda bisa bergerak. Aku yang melihatnya ikut bahagia.
Kakak masih heran dengan pasukan berkuda yang ada di sampingnya |
Dengan paket Colour to Life seharga seratus ribuan dan bisa dibeli di tempat pembelian seperti Tokopedia, Gramedia atau toko buku terdekat ini, perasaan bersalahku karena meninggalkannya selama setengah hari lebih bisa sedikit terobati dengan kebahagiaan yang terpancar di wajah Kak Ghifa.
Aku hepi di tempat kerja, anakpun hepi di rumah. Alhamdulillah.
Kesimpulan,
Paket Color to Life dari Faber Castell ini merupakan terobosan kekinian yang memang dibutuhkan oleh anak-anak zaman now. Kenapa? Agar anak-anak tidak hanya terpaku dengan gawai saja. Dengan kegiatan mewarnai banyak sekali manfaat yang didapatkan, diantaranya bisa meningkatkan konsentrasi dan kemampuan motorik halusnya. Ditambah lagi dengan adanya lima jenis game yang memiliki manfaat yang berbeda-beda.
Menurutku, paket Colour to Life ini paling cocok digunakan untuk anak usia di atas enam tahun. Karena anak usia segitu, tingkat konsentrasinya lebih lama dan kemampuannya saat memegang pewarna juga sudah benar-benar kuat. Melihat pengalaman Kak Ghifa yang mewarnai gambar dengan kemampuan seadanya, karakter yang muncul jadi kurang menarik. Kan sayang.
Semoga saja inovasi dari Faber Castell ini bisa menjawab kebutuhan anak-anak di manapun mereka berada dan dapat menjadi solusi keresahan orangtua terhadap anaknya yang gila bermain gawai. Untukku pribadi, paket Colour to Life ini sangat menghibur. Ke manapun, paket ini ku bawa sebagai media yang bisa kugunakan untuk media terapi saat lelah dan penat menghampiri.
wkwkwkwk seru banget kayaknya, aku dadi pengin, Mbak. Luamyan nih kalau anak-anak udah tidur bisa buat ketawa-ketiwi sendiri. Kan beda rasanya main sendiri atau sama anak2. wkwkwkwk
BalasHapusYa, jelas, Mbak. Hahaha. Hiburan banget lah di kala senggang.
HapusSelain anak-anak orang tua juga ikut-ikutan ya . hahahha :) sama mba, saya juga buat hiburan...
BalasHapusOrangtua juga berhak bahagia ya. Hihi
HapusBisa menambah kreativitasan anak dan pastinya juga menghibur ya..
BalasHapusYes, Mbak.
HapusLihat mba nya selfie kayak gitu, aku juga pengen. hehehe
BalasHapusHahahaha...
HapusRacun banget ini.
Seru juga ya gambarnya jadi animasi 3D :)
BalasHapusHooh, Mbak, beda dari yang lain
HapusMakin semangat aja anak-anak kalau mewarnai kayak gini ...
BalasHapusKalau yang sudah besar, pasti anteng banget, Mbak.
Hapus