"Maya dari mana, Mak?" tanyaku kepada bulek.
"Biasa to, jajan sama Akbar. Wong tadi bilang nggak cocok sama lauk di rumah. Padahal, ya, ada sayur lodeh, bakwan, telur bacem, sama kerupuk lho."
Tersenyum. Itulah ekspresi yang bisa kutunjukkan. Terkadang aku juga heran, memangnya semua anak zaman now tuh gitu ya? Sering tidak cocok dengan masakan tempo dulu atau masakan rumahan?
Kenapa aku bertanya begitu? Karena kejadian seperti itu tidak hanya terjadi kepada satu keponakanku, melainkan yang lain juga. Mereka lebih sering jajan di luar dibandingkan makan masakan ibunya sendiri.
Wajar kan kalau aku heran? Soalnya, aku yang dulu (bukanlah yang sekarang-ihiiirr) memang tidak seperti itu. Pas zaman kuliah jarang banget jajan di luar. Selain karena keadaan keuangan yang serba mepet, ya, kuperhatikan kafe atau kedai yang menjajakan jajanan memang belum menjamur di mana-mana. Malah kesannya kafe itu tempat yang 'mahal dan elit'. Hanya orang-orang berduit yang bisa ke sana.
Berbeda dengan sekarang. Kafe dengan interior yang unik ada di setiap sudut kecamatan, malah. Tren makanan dan minuman pun banyak bermunculan. Harga miring ditawarkan untuk menarik banyak pembeli. Lengkap sudah kemudahan yang ditawarkan, bukan? Gitu kok Maya, keponakanku, nggak makin malas makan di rumah?
Berbeda dengan sekarang. Kafe dengan interior yang unik ada di setiap sudut kecamatan, malah. Tren makanan dan minuman pun banyak bermunculan. Harga miring ditawarkan untuk menarik banyak pembeli. Lengkap sudah kemudahan yang ditawarkan, bukan? Gitu kok Maya, keponakanku, nggak makin malas makan di rumah?
Oh iya, satu lagi, mungkin karena adanya keinginan untuk diakui "nih gue juga nongkrong lho di sini" oleh teman di sosial media kah yang jadi faktor anak muda zaman now pada berlomba-lomba jajan ke sana-ke mari?
Wajar, kok, wajar, bukankah salah satu kebutuhan manusia adalah diakui keberadaannya oleh manusia lain? Makanya, pemilik usaha kuliner di luar sana juga membaca peluang yang menggiurkan. Kafe berjejer di mana-mana. Contoh nyata yang kutemui sendiri adalah sekitar kampusku, dua tahun setelah aku diwisuda, duh, semua sudah berubah. Depan kampus penuh dengan kafe atau tempat tongkrongan yang eye cathing. Sesekali kulihat pengunjungnya berselfie ria. Kuyakin pasti fotonya akan diunggah lewat sosial media. Orang yang lihat pada kepo, di manakah itu? Kalau sudah ketemu, besok pada datang juga, dan seterusnya.
Coba deh kamu lihat beberapa foto sudut tempat nongkrong yang satu ini, namanya #NikosBarandKitchen, terletak di jalan Singotoro nomor 14, Semarang.
Bagaimana? Tempat tongkrongan yang satu ini memberikan kesan yang berbeda dari Semarang 'panas' bukan? Siapkan saja uang mulai 15 ribuan, kamu sudah bisa duduk cantik di salah satu sudut Nikos. Mau? Cus buka aplikasi Traveloka Eats dan temukan kalau di Semarang dan sekitarnya banyak banget tempat jajan yang murah tapi yang ditawarkan dengan segala keunikannya.
#PengalamanMenyenangkan-ku Jajan Kebab Rafi dengan Traveloka Eats
Kamu merasa heran kah, kok, Traveloka? Bukannya itu aplikasi untuk booking hotel atau beli tiket pesawat dan transportasi lainnya? Eits, kamu sudah update aplikasi Traveloka yang terbaru apa belum atau kapan terakhir buka aplikasi tersebut? Karena kalau kamu buka aplikasi berlogo burung berwarna biru ini, sebelah kanan atas akan ada menu baru, yaitu menu Eats.
Apakah kamu sudah menemukannya? Nah, kalau sudah ketemu, sini, sini, aku ceritakan bagaimana pengalamanku jajan lewat aplikasi Traveloka Eats.
Jujur nih, ya, sampai punya anak pun, aku termasuk yang jarang banget jajan di luar. Paling mentok jajan bakso atau mie ayam. Lainnya, babar blas. Karena prinsip keluargaku, ya, masak sendiri itu juara banget, pun lebih hemat.
Berbeda setelah banyak kejadian yang kulewati dalam sebulan terakhir ini. Apalagi ucapan ibuku sebelum beliau meninggal, "Nduk, nek capek mbok ya o jajan wae! (Nak, kalau capek, jajan sajalah!). Jaga kesehatanmu. Kalau kamu sakit, semua jadi repot."
Seminggu setelah ibuku meninggal, bapak mengajak keluarga besar kami makan di luar. Aku tahu bapak kasihan kepadaku yang sudah lelah mengurus semua proses tujuh hari ibuk. Makanya daripada masak lagi, semua anggota diangkut ke tempat makan.
Belum genap empat puluh hari ibuku meninggal, suamiku harus bekerja di luar kota. Hatiku sudah berduka, eh, ini ditambah kesepian. Entahlah, hawanya jadi melow mulu.
Aku berusaha menikmatinya. Sesekali aku cerita dengan keluarga besarku yang lain. Mereka mengajukan saran, "Sudah makan es krim? Bakso yang pedas?"
Semua sudah kulahap, tapi yang namanya kehilangan seorang ibu, begitulah. Makanan selezat apapun tidak akan bisa mengobatinya.
"Kamu butuh piknik tuh, Mbak." Komentar Maya, keponakanku.
Tanggal 4 Maret kemarin aku akhirnya ikut piknik bersama Kak Ghifa, anakku. Toh, rasanya, ya, sama saja. Hampa.
Sampai akhirnya aku punya keinginan pas abi pulang, pengen banget motoran bertiga, aku, abi, dan Kak Ghifa, ke mana gitu. Yang penting bertiga menikmati ramainya jalanan kemudian berhenti untuk jajan apa gitu.
Sembari menunggu abi pulang, aku ingat dengan aplikasi Traveloka bagian Eats. Kucoba cari jajanan yang masuk penawaran spesial. Alias cari yang diskonan. Maklumlah, kami kudu berhemat untuk biaya empat puluh hari kepergian ibuk juga. Kupikir, yang penting bisa jajan bersama-samalah, sekalian jalan bertiga.
Dari banyaknya pilihan, aku tertarik dengan Kebab Turki Baba Rafi yang sedang didiskon 21%. Harga normalnya sekitar 51 ribu, setelah didiskon jadi 40 ribu sudah termasuk pajak.
Lumayan, bukan? Emak-emak, yes, beda 500 aja dikejar, apalagi ini 10 ribu, Gaes! Dapat bawang merah setengah kilo deh. Hahaha.
Kalau yanga ada di Jakarta dan sekitarnya malah enak lagi. Soalnya sudah ada menu Treats by Traveloka Eats. Kenapa kok enak? Karena kalau kita pergi ke suatu tempat makan, kita bisa menyimpan atau bookmark tempat tersebut di aplikasi Traveloka kita agar nanti kalau ada promo dan diskon di tempat tersebut kita dapat pemberitahuan dan dapat tambahan diskon pastinya. Hooo, ini mah kesukaan emak-emak banget, ya. Sudah makan enak, eh, harganya banyak diskon pula. Bahkan, bisa ikutan undian berhadiah juga ke luar negeri. Siapa sih yang mau nolak? Jajan murah dengan cara yang mudah. Bisa berkesempatan jalan-jalan ke luar negeri gratis pula.
Ya ampun tempatnya bikin mupeng banget.. Aku suka banget tempat makan kayak gini tuh. apalagi jajannya pake promo Traveloka Eats.
BalasHapus