"Kamu sudah jadi guru, suamimu ada usaha bengkel las, masih mau bikin keripik juga?"
Begitu tanya temanku.
"Mumpung masih muda dan mampu, Mbak."
Apa yang aku dan suami lakukan salah?
Sejak lama suami memang ingin buka usaha sampingan bikin aneka keripik, khususnya keripik singkong. Karena mertuaku dulu pernah ada usaha keripik singkong dan suami ikut mengolahnya. Paling tidak dia tahu ilmunya.
Sayang, alat-alatnya kami belum punya. Alhasil, kami nekad. Untung dari bengkel las suami kami belikan alat-alat tersebut. Ya, satu per satu sih, nyicil. Sebagian untuk keperluan makan sehari-hari, sebagian lagi untuk membeli alat.
Sampai akhirnya, alatnya sudah mulai lengkap. Ya, belum lengkap-lengkap banget. Terpenting sudah bisa dipakai produksi.
Alat dan bahan apa saja yang kami beli dan siapkan?
- Kompor howos plus selangnya
- Wajan besar
- Serok penggorengan yang lubangnya besar-besar
- Gobet/parutan ketela
- Timbangan
- Sealer
- Plastik kemasan
- Logo kemasan keripik
- Bubuk perasa makanan
- Baking soda bisa juga kapur sirih
- Minyak goreng
- Tempat dan kertas pengering
Bahan bakunya gimana? Nitip bapak yang setiap hari ke pasar induk. Mulanya kami mencoba bikin hanya dua kilo. Kami pakai resep yang dari mertua, ternyata rasa keripiknya enak, tapi masih atos alias keras dan kaku.
Percobaan kedua, kami mencoba resep dari mertua dan dikombinasi dengan yang didapat dari youtube. Hasilnya? Enak dan teksturnya lebih mendingan tapi masih agak keras.
Akhirnya, kami beranikan diri untuk menyebar keripik itu ke beberapa kerabat dan teman di kantorku. Tujuan kami adalah meminta testimoni. Apa kata mereka?
MASIH KERAS.
Dan rasa ketumbarnya masih kurang.
Bukan kurang, memang nggak dikasih ketumbar sama suami. Hihi.
Masukan demi masukan kami terima. Suami yang awalnya bersikeras menggunakan resep ibunya, mertuaku, sampai adu pendapat hebat denganku lho, akhirnya luluh juga dan mau menerima resep yang baru kami temukan.
"Kalau mau berbisnis, ya, harus mau terima masukan dari mana saja. Benar, bukan?"
Oiya, kenapa kami memilih usaha aneka keripik ini, khususnya saat ini masih fokus ke keripik singkong, karena usaha ini minim modal. Bisa sambil jalanlah beli alat-alatnya. Jadi, buat kamu yang saat ini sedang bingung mau bikin usaha apa, kenapa nggak coba bikin usaha keripik juga di tempatmu.
Meskipun usahaku baru mau jalan, aku ingin berbagi informasi nih cara bikin keripik singkong yang enak dan renyah. Ya, nggak hanya untuk usaha sih, kalau mau bikin sendiri buat camilan nonton TV bersama keluarga juga asyik.
Cekidot.
1. Pilih singkong yang bagus.
Cirinya bagus itu bagaimana? Yang masih baru dipanen. Saat dikupas, kulitnya mudah terkelupas.
2. Bersihkan kemudian rendam
Setelah dikupas, dicuci bersih, tiriskan. Setelah ditiriskan, siap untuk dipotong tipis-tipis dengan gobet. Tambahkan air yang sudah dicampur dengan baking soda/kapur sirih. Rendam paling lama 30 menit. Ada yang sering tanya, baking soda atau kapur sirihnya seberapa? Takarannya menurutku nggak pasti. Dikira-kira saja. Karena nanti dengan berjalannya waktu, sering praktik buat, bakal nemu takaran yang paling pas.
Pisahkan bagian singkong yang jelek, jangan dicampur, akan merusak singkong yang bagus |
3. Buat bumbu encer
Bumbu ini seperti bumbu saat kita membuat tempe goreng. Isinya ada bawang putih, ketumbar, garam, dan gula. Campir dengan air. Koreksi rasanya.
Ini tanpa ketumbar. Pakai ketumbar, makin jos. |
4. Panaskan minyak dan goreng.
Gunakan minyak yang banyak, se-wajan besar. Pastikan apinya benar-benar panas dan stabil. Makanya harus pakai kompor howos, bukan kompor biasa. Kalau di tempatmu banyak kayu bakar, malah enak lagi. Apinya bisa stabil. Karena faktor api yang stabil dan minyak yang panas, itu sangat berpengaruh dengan kerenyahan keripik singkongnya.
5. Goreng dengan sabar
Saat minyak sudah panas, masukkan sedikit deki sedikit singkongnya. Api yang panas ditandai dengan langsung munculnya singkong saat digoreng. Tidak mengendap dulu di bawah. Langsung muncul di permukaan saat dimasukkan ke minyak goreng. Jangan sering dibolak-balik. Nanti keripiknya keriting alias mengkerut atau kelipat-lipat.
6. Beri bumbu biar makin endeus
Kapan memberi bumbu encer? Saat keripik singkong setengah matang. Masukkan saja ke dalam minyak. Ingat, takarannya harus selalu sama. Misalnya, setiap sekali goreng bumbunya 5 sendok makan, ya, segitu terus. Jangan diganti-ganti. Nanti rasanya malah beda-beda.
7. Angkat jangan nunggu cokelat warnanya
Keripik singkong tuh manja. Kalau kelamaan gosong, kalau nggak pas nanti cepat melempem. Ya, nanti lama-kelamaan bakal paham lah warna yang paling pas saat hendak diangkat tuh yang seperti apa.
Setelah minyaknya tiris, bisa kamu beri bumbu tabur seperti balado, jagung manis, atau mau yang original. Kalau di tempatku banyak banget yang suka rasa balado. Tapi, kalau orang sepuh-sepuh, suka yang rasa original.
Kemudian, kami mau membuat keripik apalagi? Aku sudah pernah sukses bikin keripik bayam. Nanti kalau pas musim pisang harga ancur-ancuran, mau bikin keripik pisang juga. Hahaha. Oiya, satu lagi, ada keripik sukun dan juga talas.
Ya Allah, ternyata begini, ya, kalau sudah terjun ke dunia usaha, hawanya semua mau dibikin duit. Ampun dah. Asal halal kenapa tidak?
Kami pun sebenarnya punya impian kelak bisa punya ruko sendiri yang jual oleh-oleh serba keripik. Di sini juga belum ada ruko yang jual khusus oleh-oleh. Padahal kalau lebaran, banyak banget pemudik yang datang kemari dan sering kebingungan mau membawa oleh-oleh apa dari kampung halamannya sini.
Semoga, kelak. Aamiin.
Makanya, dari sekarang, kami benar-benar memikirkan usaha ini jangka panjang. Biarlah baru mulai. Tapi, kami bertekad suatu saat mimpi itu tercapai.
Banyak hal yang kami persiapkan. Dalam waktu dekat ini, selain dijual di toko-toko terdekat, di angkringan, dan di pasar, kami hendak menjualnya secara online, baik di marketplace atau lewat GoFood agar menjangkau pelanggan yang ada di sekitar kami juga.
Aku sendiri sekarang kalau mau beli apa-apa, apalagi masih dalam keadaan new normal seperti ini, lebih memilih serba online kalau memang tersedia di sana. Kalau terpaksa adanya secara offline, ya, mau bagaimana lagi.
Salah satu alasan kenapa tertarik jualan online, khususnya jadi Mitra Usaha Gojek, adalah karena sangat terbantu dengan adanya mesin kasir yang ditawarkan oleh Gojek sebagai perangkat multifungsi dari GoBiz.
Apa to itu?
Begini, kalau kami tergabung dalam Mitra Usaha Gojek, yang jual aneka keripik dan bisa dipesan di GoFood, kami bisa memiliki alat kasir yang multifungsi dari GoBiz.
Alatnya seperti apa? Kayak di bawah ini lho, kamu pasti sudah sering lihat, tapi nggak ngeh.
Gimana, sudah paham?
Nah, keuntungan kalau pakai alat kasir tersebut adalah lebih memudahkan kerja kami. Apalagi kami baru mulai usaha. Tentunya banyak hal yang harus kami pelajari dan ada beberapa hal yang mungkin saja terlewatkan seperti pencatatan pengeluaran dan pemasukan, jumlah pembelian hari ini berapa. Ya, kan kami baru bekerja berdua, misalnya mau langsung cari rewang kan ya, masih mikir, apakah pemasukan kami sudah klop?
Nah, selain harus memiliki aplikasi GoBiz di HP, melengkapi alat tempur kami dengan perangkat multifungsi dari GoBiz ini banyak gunanya. Apa saja?
- Biayanya murah, hanya 4.900/hari*
- Tidak perlu membeli printer lagi. Karena perangkat multifungsi dari GoBiz ini sudah otomatis bisa untuk nge-print struk. Setiap kali pembelian sudah dapat dua gulung kertas struk. Kalau habis, tenang, di toko alat sekolah sini juga ada atau mau beli secara online yang biasanya memiliki harga bersaing, lebih murah.
- Meja kasir bersih nggak banyak perangkat. Karena cukup tersedia HP yang ada aplikasi GoBiz dan perangkat multifungsi dari GoBiz yang kuceritakan ini.
- Bisa menerima pembayaran dengan kartu debit dan digital apapun. Dari bank apapun tanpa harus mendaftar ke bank tersebut.
Berkaitan dengan pembayaran, ada yang di saat new normal ini pergi ke pasar, terus minta penjualnya masukkin uang kembalian ke plastik, sampai rumah kemudian dicuci uangnya?
Ada?
Ya, nggak papa.
Memang harus seperti itu, bukan?
Atau malah dikucilkan sama tetangga karena melakukan hal tersebut? Atau penjualnya tersenyum sinis sambil melayani permintaan kita?
Sabar.
Apa yang kamu lakukan itu sudah tepat, kok. Kalau nggak, ya, mending bayar pakai uang digital saja. Tapi, apa di pasar ada yang melayani demikian?
Makanya, penting juga kan perangkat multifungsi dari GoBiz ini? Dulu yang awalnya kupikir, apa iya, lama-kelamaan uang fisik akan tergeser dengan adanya uang digital? Nyatanya, sekarang, semua terjawab.
Ah, sudahlah. Terpenting, kini kita harus menjaga betul kesehatan dan daya tahan tubuh kita. Setidaknya, usahakan kalau bisa membayar dengan uang digital, ya, pakai itu saja.
Balik lagi soal aneka keripik usaha kami, doakan ya, semoga laris manis. Semoga kami bisa istiqomah dalam menjalankan usaha ini dan banyak pelanggan yang suka.
Banyak hal yang harus kami persiapkan, semoga dimampukan sama Allah. Kamu, yang tiba-tiba terinspirasi untuk bikin usaha serupa, yuk, yuk, saling tukar resep, atau mau tanya-tanya juga boleh. Dengan senang hati. Lain kali, aku akan update lagi cerita aneka keripik kami. Tunggu, ya 😃
Saya ulang-ulang cara membuat keripik singkongnya. Ternyata gitu ya mbak karakter singkong kalau dijadikan keripik. Lebih gampangan direbus aja sih ya. Apagi kalau singkong yang baru njebol dari kebun, bisa empuuuuuk dan masir gitu.
BalasHapusJadi pingin nyoba bikin keripik juga. Kudu sabar aja ngerajangnya tipis-tipis. Kalau sudah matang ditaburi gula bubuknya donat. Hmmm sedaapp😋😋
Nah iya..baca post Ika ini aku.pengen nyoba juga bikin sendiri, karena criping Poong adalah kesukaanku. Tapi..aku ga punya alat potongnya..hiks.. Yo wis kapan2 nglarisi dagangan Ika aja ya..
HapusWah, senangnya yang punya bisnis keripik. Saya juga ingin punya usaha, Mbak, tapi masih bingung mau usaha apa? hihihi
BalasHapusResep membuat keripik singkongnya mau dicobain ah, ternyata bumbu encernya dimasukkan ketika singkong sedang digoreng ya...
Masya Allah ... saya suka sama semangatnya. Semoga usaha kripiknya laris manis ya dan semoga bisa sampai ke Makassar. Aamiin.
BalasHapusSemangat mbak. Salah satu hal yg kusesali dulu nggak cepat eksekusi kalau ada ide usaha. Sekarang anak2ku kukasih dukungan full. Kalau punya ide, langsung tak suruh eksekusi. Soal lancar apa enggak belakangan, yang penting selagi muda coba semua yg melintas di kepala sampai ketemu yg bener2 disukai.
BalasHapusMasya Allah, justru jadi support maksimal ke anak ya Mbak Lusi. Mantaps😍
Hapussemangat mba :) memang ya kalau ada ide bisnis tu sebaiknya langsung eksekusi, soalnya kalau kelamaan di pikir malah semangatnya melempem
BalasHapusbtw kripik singkong gini paling enak di jadikan cemilan minum kopi atau teh ya mbak, atau buat temen nonton drakor hahahaa
HapusBener juga kata Mbak Winda, kalau punya ide bisnis itu sebaiknya langsung dieksekusi. Kalau kelamaan bisa melempem semangatnya.
HapusIni namanya kolaborasi yang apik ya.. jualan makanan tradisional yang tentunya banyak di kangenin banyak orang terus cara bayarnya juga pakai teknologi yang keceh ya
BalasHapusTernyata faktor kompor juga bisa mempengaruhi ya, Mbak. Kalau deket, mau cobain pesen, deh. Soalnya saya suami seneng banget sama keripik singkong.
BalasHapusWaktu masih tinggal di Bekasi, hampir setiap hari beli. Ada penjual kripik singkong curah dekat rumah. Setelah pindah gak ada yang jualan seperti itu. Jadinya beli yang udah branded. Tapi, lumayan juga harganya. Apalagi kalau beli tiap hari hehehe
Ga ada yang salah donk, namanya juga mo usaha lumayan kan buat nambah pundi2 beli berlian, ngono jawabne.
BalasHapusAh, jadi mau kripik singkongnya donk, keren nih berjualan dengan menggunakan transaksi yang modern. Manteeb.
Wah beneran harus trial and error dulu untuk mencari resep yang beneran pas di lidah yah mbak. Kagum dengan semangatnya untuk maju terus nih! Semoga sukses dengan bisnis keripiknya yah mbaaak
BalasHapusMbak Diyanika, salut sama semangatnya dalam memulai usaha bikin keripik singkong ini bersama suami. Kalian hebat :D Proses bikin keripik panjang juga ya ternyata hehe, dikasih bumbu encer lagi, digoreng lagi. Semoga makin laris usahanya ya mbak :) Wah asik nih sekarang pakai alat kasir pintar dari GoBiz.
BalasHapuswoa keripik singkong, aku suka banget, apalagi yang tipis dan renyah, ada asin gurihnya, hmm enak banget buat nemenin nonton tv hehe
BalasHapusjadi inget dulu pernah jualan singkong keju rebus, emang tantangan nyari resep dan takaran yg pas itu sesuatu. Semangat mbak usahanya bareng suami, smg impiam bikin toko oleh2nya tercapai yaaa
BalasHapusBikin kepripik itu susah dan capek, mbak dan suami hebat banget mau telaten mengerjakan semuanya sendirian. Semoga Allah limpahkan kelancaran dan kemudahan mengembangkan usahanya ya mbak 😊
BalasHapusAku kalo suruh ngiris tipis gini angkat tangan mba wkwkwk ibuku yang lihat ngiris tipis dan sabar banget. Tapi liat ini sebuah tantangan juga pengne bikin gitu ea ... nggak cuma bisa jajan ya kan.
BalasHapusAku kepikiran bikin usaha keripik uli non boraks, Mbak. Tapi bikinnya di BJN yang berasnya murah meriah. 😆 Dulu Ibu juga sering bebikinan keripik singkong. Sukses ya, Mbakkkk...
BalasHapusMemasak makanan enak itu gini loo...mashaAllah~
BalasHapusPerjuangan banget.
Aku sering diceritain Ibuk, kalau orang masak, gak bisa hanya baca resep lalu praktek. Harus terus mencoba mana takaran yang pas.
Seneng kak...
Liat usahanya lancar.
Semoga dimudahkan buka galleri oleh-olehnya.
Alhamdulillah,
HapusSaat ini tersedia alat yang super canggih karena memudahkan penjualan hingga penghitungan.
GoBiz wajib banget digunakan sebagai sarana usaha saat ini.
Kalau alat kasirnya oke begini insya Allah bisnis pun berjalan lancaaar ya mbaa. Semangaaaat
BalasHapusMemudahkan banget ya perangkat dari GoBiz ini ketika digunakan untuk mengembangkan usaha.
BalasHapusBtw, kompor howos iku opo, Ika? Kok lucu istilahnya.
Keripik singkong ini kesukaanku loohh.. Aku suka yang original. Gurih dan sedep dibumbuin bawang dan ketumbar gitu.
Kompor howos itu yang buat masak mie ayam atau bakso tuh lho Mbak. Karena bunyinya howos howos, jadinya disebut kompor howos atau ada juga yang nyebut kompor mawar.
HapusKompor gas yang pakenya rangka besi kokoh itu kah?
HapusAyo Ika semangat ya bisnis keripik singkongnya. Kalau buka reseller boleh juga loh ini ntar aku mau ikutan jualin.
Iya nih Mba, saat ini pada mulai kepikiran buat buka usaha, apa aja yg dirasa bakal laku di pasaran. Asal bisa dijadikan penghasilan aja, lanjut. Smoga sukses usahanya ya Mbaa
BalasHapusSemangaaatt Mbaaa!
BalasHapusAku jadi mupeng tumbas kripikmu iki Mbaaa
Moga2 soon aku bisa dolan dan puas2in beli kripik yaa
Ikaaa..kompor howos Ki sing koyo opo to?? Hehe..asli aku ngakak pas bagian Iki. BTW, semoga sukses dg bisnis barunya ini yaa.. Aamiin..
BalasHapuswaa ngomongin keripik ku jadi pengen keripik juga deh, kalo udah ngemil keripik tu suka susah berenti, ngunyah terus bawaanya hehehe
BalasHapusItu cemilan kesukaan mpo. Mpo suka kripik pedas asam manis. Alhamdulillah kalau ini bisa di bisnis ini. Semangat dan maju udahanya. Pakai alat kasir pintar membantu sekali.
BalasHapusMeminimalisir kontak fisik atau interaksi offline dan sebisa mungkin beralih ke online = setuju banget, Mbaaa
BalasHapusBtw makasih udah berbagi resep y Mbaaa
Enggak pelit ilmu nih mba diyanika hehe
Semoga bisnisny lancarr laris manis tanjung kimpulll
Mantap nih, suami-istri tetap aktif berkarya. Yang penting ada tekad, ya. Apa lagi sekarang fasilitas makin banyak tersedia.
BalasHapusSaya baru paham kalau menggoreng singkong untuk keripik ga boleh sering dibolak balik. Pantesan setiap ngegoreng singkong dalam ukuran tipis hasilnya keriting mulu, hiks.
BalasHapusMenggunakan alat kasir modern untuk usaha bisnis saat ini sebuah keharusan ya. Sebab itu membantu banget.
Semakin memudahkan UKM nih ya, biar dikelola juga secara profesional nih. Btw, jadi pengen keripik singkongnya lho
BalasHapusjadi inget pernah sebulan part time jadi kasir jaman sekolah, pakai mesin register jadul, kalo closing dan ada salah input, ngetik lagi dari awal... sekarang semua serba mudah ya mba.
BalasHapusBaru tau nih kalau bumbu encernya dumimasukin pas digoreng..jd pengen nyoba deh..
BalasHapusWah semoga berkah usahanya ya mba. saya seneng banget liat yg rintis usaha dari nol :)
BalasHapusmesin kasirnya memudahkan usaha banget ya. barakallah mba
Mana dong keripik singkong nya, gak dipromosikan di grup. Kan aku juga mau nyobain
BalasHapusSemoga usaha kalian diberikan kelancaran, bisa mewujudkan punya ruko jual oleh-oleh. Apalagi kalo mau gabung dengan Go-Biz. Sukses ya Ika
Hebat, nih. Suami dan istri sama2 tetap semangat berkarya, ya. Pakai alat kasir pintar jadi makin membantu bisnis, deh
BalasHapusMasyaAllah kerjasama yang keren kalian. Sukses terus ya BU IKa, aku penasaran brand yang disuung namanya apa hehehe. Kecanggihan teknologi menghadirkan Go-Biz ya. Berkah barokah
BalasHapusWah, keren banget sih Ika dan suami kreatif memanfaatkan peluang,ada resep dari mertua, terus berani mencoba-coba Alhamdulillah menemukan resep yang pas ya..semogatercapai impiannya buka toko camilan ya aamiin!
BalasHapusSemangat terus mbak apalagi didukung penuh sama suami insyaallah berkembang. Alat kasir gobiz juga pastinya ngebantu banget ya
BalasHapusPeralatannya udah komplit menurutku, semoga makin banyak produksinya dan disukai oleh konsumen.
BalasHapusSemangat terus ya mbak? Pintu rizki itu bisa dari mana aja. Semoga berkembang dengan pesat ya?
BalasHapusMbak kamu tuh inspiratif banget sih. Cara ngajarnya.. ngeblognya.. eh sekarang bikin usaha Juga.. kereen banget.
BalasHapusPakai POS dari Go Biz jadi lebih mudah ya Pembayaran dan pengelolaan bisnisnya. Semoga dilancarkan semua impianmu ya mbak. Aamiin.
Maya juga pernah nih jualan seperti ini, tapi stick pangsit bukan keripik. Lumayan capek...tapi ya memang lumayan juga hasilnya jika ditekuni. Apalagi kalau pas lebaran jadi banyak orderan.
BalasHapusSaya paling suka nih makan kripik singkong. Semoga usahanya lancar ya dan keinginan untuk buka toko khusus jualan oleh-oleh kripik bisa terwujud eh apalagi sekarang juga sudah ada alat seperti Gobiz yang tentu akan sangat memudahkan dalam transaksi jual beli ya :)
BalasHapusJadi itu sebabnya kripik singkong buatanku keriting pinggirannya yaa. Hihihi...baru tau aku lol
BalasHapusAsik banget ya pake GoBiz ini, udah canggih lah jaman sekarang
BalasHapus